Jumat 20 Jul 2018 18:21 WIB

Kiai Maruf Amin Ungkap Pentingnya Meraih Rahmat Allah SWT

Amal dan upaya manusia jika mendapat rahmat Allah akan berdampak luas.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Peserta Dzikir Kejaksaan bersiap di Lapangan Kejaksaan Utama RI,Jakarta, Jumat (20/7).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Peserta Dzikir Kejaksaan bersiap di Lapangan Kejaksaan Utama RI,Jakarta, Jumat (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Ma'ruf Amin menyampaikan, Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) dibentuk untuk memohon rahmat dari Allah SWT. Rahmat berupa pertolongan dan penjagaan Allah SWT.

Kiai Ma'ruf mengatakan, rahmat Allah sangat penting, jika Allah menurunkan rahmat kepada manusia dampaknya akan besar. Salah satu doa Rasulullah, beliau berdoa memohon rahmat dari Allah. Rahmat dari Allah dinilai lebih penting daripada amal.

"Amal penting, tetapi yang lebih penting adalah rahmat Allah karena amal tanpa rahmat Allah tidak berarti apa-apa," kata Kiai Ma'ruf saat memberikan Mauidhoh Hasanah di acara Doa dan Asa Kejaksaan untuk Indonesia Membangun Sinergi Menjaga Negeri di Lapangan Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).

Kiai Maruf menjelaskan, amal dan upaya manusia jika mendapat rahmat Allah akan berdampak luas. Oleh sebab itu para pendiri Republik Indonesia menyatakan bahwa kemerdekaan adalah rahmat Allah SWT. Para pendiri Republik Indonesia tidak mengatakan kemerdekaan adalah hasil perjuangan dan kerja mereka.

 

"Dengan kerendahan hati dan pengakuan yang tulus (pendiri bangsa mengakui) bahwa kemerdekaan adalah berkat rahmat Allah SWT," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menyampaikan, melalui kegiatan Doa dan Asa Kejaksaan untuk Indonesia Membangun Sinergi Menjaga Negara diharapkan segala kesulitan, hambatan dan masalah yang dihadapi bangsa akan dihilangan Allah SWT. Dia mengungkapkan, sebagai sebuah bangsa, Indonesia bersyukur karena Indonesia punya landasan yang kuat. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibangun berdasarkan kesepakan. Pancasila dan UUD 1945 merupakan kesepakatan sebagai bangsa.

Akan tetapi Negara Indonesia begitu majemuk, KH Ma'ruf mengingatkan, di Indonesia banyak ormas maka potensi konfliknya tinggi sekali. Oleh karena itu semuanya harus merawat dan menjaga Indonesia dengan cara menguatkan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah.

"Juga melakukan upaya upaya dialog keagamaan, dialog kebangsaan untuk menjaga keutuhan bangsa," jelasnya.

Acara Doa dan Asa Kejaksaan untuk Indonesia Membangun Sinergi Menjaga Negeri diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-58 di Lapangan Kejagung RI, Jakarta Selatan pada Jumat (20/7) pagi. Kegiatan ini diselenggarakan Kejaksaan Agung RI dengan menggandeng Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement