Rabu 18 Jul 2018 20:05 WIB

23 Santri Tahfidz Leadership Dilepas Jadi Pemimpin Umat

Tahfizh Leadership mentargetkan memiliki 1.000 tempat untuk menjalankan program ini.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
JAKARTA -- Sebanyak 23 santri dari Tahfizh Leadership angkatan ke-4 diwisuda di Griya SuksesMulia, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, (18/7).
Foto: Republika/Muhyiddin
JAKARTA -- Sebanyak 23 santri dari Tahfizh Leadership angkatan ke-4 diwisuda di Griya SuksesMulia, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 23 santri dari Tahfizh Leadership angkatan ke-4 hari ini dilepas untuk melanjutkan perjalanan hidup yang lebih menantang. Selama 40 pekan, para santri telah tinggal di asrama dan secara intensif mempelajari dua mata pelajaran utama yaitu menghafal 30 juz Alquran dan memperdalam Leadership khususnya Self Leadership.

Direktur Program Tahfidz Leadership, Jamil Azzaini mengatakan, program ini akan menjadi cikal bakal lahirnya pemimpin yang benar-benar memimpin di masa yang akan datang. 

"Ini adalah pelepasan yang ke-4. Jadi selama mereka di sini programnya 40 pekan atau 9 sampai 10 bulan. Dan selama itu hanya belajar dua saja menghafal Alquran 30 juz sama belajar leadership," ujar Jamil saat ditemui usai pelepasan 23 santri di Griya SuksesMulia, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, (18/7).

Seperti angkatan-angkatan sebelumnya, setelah acara pelepasan para santri lalu menetapkan pilihan aktivitas selanjutnya. Ada yang ingin bekerja, ada yang mengabdi di beberapa Pesantren dan institusi, ada pula yang melanjutkan pendidikan ke jenjang S1/S2 ke PTIQ dan beberapa kampus negeri. Bahkan, ada juga yang akan melanjutkan studi ke beberapa negara di Timur Tengah. 

"Setelah keluar dari sini mereka punya kewajiban. Anda di sini tidak perlu bayar, tapi lulus dari sini Anda punya konsekuensi, yaitu harus jadi pemimpin di sekitar Anda, mengajarkan Alquran dan leadership," ucap Jamil.

Selain ditargetkan hafal 30 Juz, para santri juga telah dilatih oleh para trainer dari Kubik Leadership atau dikirimkan ke berbagai acara terpilih yang mengasah sisi leadership para santri. Untuk menghindari kebosanan, dalam waktu tertentu para santri diajak ke tempat yang lebih sejuk, alami dan nyaman untuk murokaz atau pendalaman hafalan selama dua pekan. 

"Untuk angkatan 4 ini, mereka telah melakukan murokaz di Tawangmangu Jawa Tengah, dan Curug Nangka di kaki Gunung Salak Bogor," kata Jamil yang juga aeorang motivator.

Hingga tahun 2030, Tahfizh Leadership mentargetkan memiliki 1.000 tempat untuk menjalankan program ini. Karena itu, Jamil menawarkan kerjasama kepada orang yang mempunyai rumah atau villa siap pakai dan peduli munculnya banyak pemimpin yang memahami nilai-nilai Alquran untuk terlibat dalam program ini. 

Pinjamkan atau wakafkan rumah tersebut kepada tahfidz leadership dan tahfidz leadership akan menggunakan tempat tersebut untuk menggodok calon pemimpin masa depan. "Alhamdulillah untuk tahun 2018, hingga hari ini ada tambahan empat lokasi di Bandung, Malang, Jakarta, dan Bogor," kata CEO Kubik Leadership ini. 

Waktu yang dipilih untuk proses pendidikan adalah periode Agustus hingga Juli. Hal ini bertujuan agar para alumni tahfidz  yang ingin melanjutkan studi bisa melanjutkan ke perguruan tinggi pilihan mereka. Saat ini program ini sedang membuka pendaftaran kembali untuk angkatan ke-5. Informasi lengkapnya ada di www.TahfizhLeadership.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement