Rabu 18 Jul 2018 18:28 WIB

IKADI: Peran Dai Menyatukan Umat

ceramah yang disyiarkan para dai dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat.

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Satori Ismail
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Satori Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menilai masyarakat kian cerdas memilih pemimpin di Indonesia. Hal ini terlihat dari cara pandang masyarakat dalam mendengarkan tausiyah keagamaan di rumah ibadah.

Ketua Umum Ikadi, Kiai Ahmad Satori Ismail mengatakan tausiyah atau ceramah yang disyiarkan para dai dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat, menguatkan persatuan dan mengarahkan perdamaian.

“Sekarang orang pendengar sudah dewasa nanti kalau ada khotib mencerca seorang calon, saya kira bisa memilih mana yang baik atau tidak karena masyarakat semakin cerdas,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (18/7).

Menyoal Silahturahmi Nasional dengan seluruh pemuka agama se-Indonesia merupakan hal yang wajar. Namun, ia menyayangkan kegiatan ini hanya bersifat sementara saja mengingat tahun ini akan diadakan pesta demokrasi.

“Hanya mengapa harus seakan waktu ini intens sekali ? Kaitannya dengan masalah itu, ada apa? Tapi hakikat baik untuk bertemu saling silahturahmi dan tukar berpendapat,” ucapnya.

Ia mengakui, saat menghadapi hajat besar Pilkada dan Pilpres sering terjadi gesekan agama baik yang terjadi paraa dai dan mubalig. Untuk itu, diharapkan mereka dalam menyampaikan ajaran agama dengan baik.

“Para dai bisa secara bijak, hikmah agar bisa menyatukan umat bukan memecahkan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia menggelar Silaturahmi Nasional dengan seluruh pemuka agama se-Indonesia. Para pemuka agama tersebut telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakata atau Dai Kamtibmas. Silahturahmi tersebut menghasilan sembilan seruan ceramah di rumah ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement