Kamis 05 Jul 2018 16:08 WIB

DMI dan Muhammadiyah Dorong SDM demi Memakmurkan Masjid

Masjid dapat dijadikan sebagai institusi pendidikan dan budaya.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Komjen Pol Sjafruddin selaku Ketua Dewan Masjid  Indonesia (DMI) bersilaturahim ke PP Muhammadiyah.
Foto: Dok DMI
Komjen Pol Sjafruddin selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersilaturahim ke PP Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Wakapolri Komjen Syafruddin menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Pertemuan ini terjadi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (5/7). Kedua pihak mendiskusikan potensi besar yang dimiliki umat Islam dalam memakmurkan masjid. 

Haedar mengatakan, masjid memiliki peran besar untuk mendorong kapitalisasi sumber daya manusia agar lebih maju. “Kita punya potensi besar umat Islam yang bisa kapitalisasi. Kita sadar kalau ada masalah, seperti radikalisme, terorisme, merupakan bagian kecil dari bagian besar umat, yakni SDM, pranata lembaga sosial, dan masjid,” ujarnya. 

Menurut Haedar, masjid dapat dijadikan sebagai institusi pendidikan dan budaya untuk merekatkan masyarakat. Tak hanya itu, masjid juga tempat memberdayakan ekonomi umat. 

“Masjid itu bukan institusi keagamaan saja, justru masjid sebagai institusi yang bisa memajukan umat bangsa sehingga bisa mengatasi kesenjangan sosial yang menjadi embrio benih-benih radikalisme,” ucapnya. 

Wakapolri Komjen Syafruddin menambahkan, saat ini ada sekitar 800 ribu masjid di Indonesia. Hal ini dapat disinkronkan dengan mendorong kapitalisasi sumber daya manusia sehingga memajukan dan memakmurkan masjid di Tanah Air. 

“Kita bahas masalah keumatan, masalah SDM yang kita harus lebih dalami dan tingkatkan demi kemajuan bangsa Indonesia. Tentu, kami yang menekuni organisasi Islam menyinkronisasi itu semuanya. Kebetulan kami mengurusi jumlah 800 ribu masjid tidak terlepas dari kontribusi besar dari Muhammadiyah karena yang menciptakan SDM untuk mengisi atau memakmurkan masjid,” ucapnya. 

Keduanya juga membicarakan dunia Islam secara keseluruhan. Sebab, kata dia, isu global terkait Islam akan memengaruhi Islam di Indonesia dan sebaliknya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement