Jumat 29 Jun 2018 12:32 WIB

Radikalime Sasar Remaja yang tak Punya Basis Agama Mapan

Radikalisme dan terorisme telah menyasar semua kalangan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Generasi muda Muslim (ilustrasi)
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Generasi muda Muslim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kajian Keislaman Darul Fattah menggelar Halaqoh Kebangsaan dengan tema  “Islam dan Dakwah” di Aula Ponpes Nurul Bantany, Serang, Banten, Kamis (28/6). Salah satu pembicara dari Pengasuh Ma’had Al Bahrain, Fatkhuri Wahmad mengatakan bahwa radikalisme dan terorisme telah menyasar semua kalangan.

Karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap ideologi terorisme dan radikalisme. Apalagi, ideologi ini juga mengarah pada remaja dan anak-anak yang tidak punya basis agama yang mapan. "Mereka cepat bidik sasaran ini. Bagaimana tidak, para 'pengantin' ada dari anak-anak dan pelajar SMA," ujar Fatkhuri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/6).

Menurut dia, untuk menangkal radikalisme semua pihak harus bekerja ekstra sejak saat ini. Melalui pembekalan agama yang benar sesuai dengan Aswaja akan memberantas ideologi tersebut. "Deradikalisasi adalah upaya melalui penangkalan ideologi. Sebab, ideologi itu akan terus tumbuh bila tidak diberantas. Berapa banyak yang ditangkap, tapi tetap muncul," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian KeIslaman Darul Fattah, Achmad Solechan mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan berkembangnya beragam aliran keras dan tumbuhnya semangat beragama yang kemudian menjadikan seseorang ingin berjihad dalam arti yang keliru. Karena itu, dia berharap dengan adanya halaqoh ini bisa memberikan pemahaman pemaknaan jihad sesuai ajaran Islam.

"Nabi Muhammad dalam menjalankan dakwah penuh dengan kelembutan dan anti kekerasan. Ini diteruskan para Wali Songo yang menyebarkan dakwah Islam di Jawa melalui akulturasi budaya dan kelembutan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement