Senin 25 Jun 2018 08:05 WIB

Jusuf Kalla Apresiasi Inisiatif ISYEF ke Daerah

Membicarakan tentang dagang boleh di masjid, kegiatannya boleh di sekitar masjid.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Dewan Pembina ISYEF Arief Rosyid saat diskusi ISYEF di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (24/6).
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Dewan Pembina ISYEF Arief Rosyid saat diskusi ISYEF di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR --  Setelah sukses di gelar di Jakarta, banyak kota yang antusias menyambut ISYEF (Indonesian Islamic Youth Economic Forum), salah satunya Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang mengangkat tema  "Diskusi Pemuda Kebangkitan Ekonomi Islam: 1 Masjid, 1 Komunitas, 1 Usaha" yang digelar Ahad, (24/6). 

Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang hadir membuka acara tersebut sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Saya menyambut baik inisiatif dari ISYEF, aksi dari teman-teman muda dan menularkannya ke daerah dan kota-kota lain. Dan saya sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) meminta untuk semua difasilitasi di masjid. Membicarakan tentang dagang boleh di masjid, kegiatannya boleh di sekitar masjid, masih luas sekali,” kata Jusuf Kalla dalam siaran persnya kepada Republika.co,id, Ahad (24/6). 

JK yang juga sebagai ketua umum Dewan Masjid Indonesia ini mengatakan umat Islam sudah banyak politikus, birokrasi, dan profesi lainnya, namun jumlah pengusuha Muslim belum seimbang dengan jumlah penduduk. "Satu-satunya yang tidak seimbang dalam kebangsaan kita adalah perbandingan jumlah pengusaha muslim dengan jumlah penduduk kita. Apa bila tidak seimbang akan berbahaya bagi sila kelima Pancasila. Oleh karena itu potensi ekonomi, potensi semangat, potensi pengetahuan di kalangan generasi pemuda patut ditingkatkan,” kata JK.

Arief Rosyid sebagai Dewan Pembina ISYEF, juga disinggung JK agar gerakan ini didorong secara massif ke daerah-daerah oleh pemuda lain setelah di Jakarta, Makassar, Medan, agar mereka menjadi bagian dari kemajuan umat dan bangsa, karena tidak ada umat dan bangsa yang maju tanpa ekonominya.  "Kalau kita masih tangan di bawah terus bagaimana bisa, kita harus tangan di atas. Dengan tangan di atas akan bisa karena punya kemampuan. Pak JK selalu mendoakan dan mendukung hal baik tersebut," kata Arief Rosyid.

Acara diskusi ini dihadiri oleh gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sulawesi Barat, Prof Basri Hasanuddin, wakil wali kota Makassar, Andi Ramadhan Nai (sekjen ISYEF), Ismail Bachtiar, Omar Sahar (ketum HIPMI Gowa), Imran Eka (ketua KNPI Sulsel), Budi Kamrul (HIPMI Sulsel), Hanif (ketua Prima DMI), dan banyak tokoh masyarakat lainnya. Selain itu, sekitar 3000 pemuda remaja ,asjid dari berbagai kabupaten kota di Sulsel, Sulbar, maupun Sultra juga ikut dalam acara tersebut. 

Diskusi soal ekonomi dari masjid ini merupakan kerjasama dari Pemuda Al Markaz, ISYEF, HIPMI Gowa, School of Rafiqul Muslim, Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia, dan Yayasan Pengembangan Pemuda Muslim Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement