Sabtu 23 Jun 2018 17:25 WIB

Umat Diimbau Jangan Terpecah karena Pilkada

Perbedaan merupakan hal yang biasa dan sebuah keniscayaan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Didi Purwadi
Sejumlah warga menghadiri Istighosah dan doa bersama. (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Sejumlah warga menghadiri Istighosah dan doa bersama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pimpinan Aswaja Center, Kyai Muhtar Gandaatmaja, mengimbau Pilkada harus berjalan dengan damai. Dengan adanya pilkada di Kota Bandung, Kyai Muhtar mengajak warga berdoa agar menghindari perpecahan, saling intrik, fitnah, caci maki, saling sudutkan.

"Terutama cara-cara kotor untuk kepuasan pribadi, bahkan menggunakan agama atau ayat suci Alquran atau hadits untuk menghina umat manusia atau kelompok lain. Karena Muslim itu bersaudara. Perbedaan itu adalah yang biasa dan itu keniscayaan," katanya dalam acara istigasah dan doa bersama di Bandung, Jawa Barat, Sabtu(23/6). 

Doa bersama yang mengundang ribuan warga ini dipimpin langsung oleh Kyai Muhtar Gandaatmaja. Dalam pandangan keagamaan, kata Kyai Muhtar, tidak boleh ada pemaksaan kehendak. Setiap pihak harus memaklumi adanya perbedaan.

Ia pun menyebutkan ada tiga faktor perpecahan umat. Yakni nuansa politik yang dimunculkan ke permukaan, ada aktor dan ada pihak yang menghendaki umat ini terpecah.

"Memang dibutuhkan kebesaran jiwa masing-masing, jangan memaksakan kehendak, harus ada kesadaran diri jika orang lain juga punya hak," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement