Selasa 05 Jun 2018 23:44 WIB

Indonesia Ditargetkan Raih Peringkat Satu GMTI

Indonesia ingin naik satu tingkat dari posisi tahun lalu yakni di peringkat ketiga.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
 Ketua Tim P3Halal, Riyanto Sofyan , Sekjen MUI, ANwar Abbas,  Master Card Crescent Ratings Fazaal Bahardeen Menteri Pariwisata, Arief Yahya  Ketua ViWI 2018 Haryadi BS Sukamdani (kiri ke kanan) bersiap melakukan peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) dan Wonderfull Hot Deals For Middle East ViWI 2018 di Jakarta, Selasa (5/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Tim P3Halal, Riyanto Sofyan , Sekjen MUI, ANwar Abbas, Master Card Crescent Ratings Fazaal Bahardeen Menteri Pariwisata, Arief Yahya Ketua ViWI 2018 Haryadi BS Sukamdani (kiri ke kanan) bersiap melakukan peluncuran Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) dan Wonderfull Hot Deals For Middle East ViWI 2018 di Jakarta, Selasa (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyampaikan, Indonesia saat ini berada di peringkat kedua sebagai destinasi halal dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018. Indonesia naik satu tingkat dari posisi tahun lalu yang berada di peringkat ketiga.

"Posisi Indonesia di peringkat kedua tahun ini bersama dengan Uni Emirat Arab, sedangkan peringkat pertama ditempati Malaysia," kata Arief melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/6).

Ia mengatakan, Indonesia akan mengalahkan Malaysia pada GMTI 2019 nanti. Indonesia akan ada di peringkat pertama GMTI. Program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) juga bertujuan untuk meraih juara satu GMTI 2019.

Kemenangan meraih juara satu GMTI memiliki makna 3C. Pertama, calibration yang berfungsi sebagai calibration dengan standard global untuk menunjukkan kehebatan wonderful Indonesia. Kedua, confidence yakni meningkatkan confidence sebagai bangsa. Ketiga, credibility yakni mengangkat kredibitas sebagai negara.

Seperti diketahui, GMTI merupakan hasil kerja sama antara Crescent Rating dan Mastercard. GMTI menjadi acuan index yang paling komprehensif untuk mengukur kualitas dan kuantitas wisata halal di berbagai negara.

Terkait Hot Deals for Middle East, Arief menjelaskan, tersedia 48 paket yang disediakan sesuai dengan kriteria Wisatawan Timur Tengah. Hot Deals up to 70 persen tersebut diharapkan mendorong pertumbuhan wisatawan Timur Tengah secara signifikan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement