Selasa 29 May 2018 08:31 WIB

Di Uhamka, Gatot Imbau Gunakan Medsos dengan Bijak

semua unggahan di medsos harus dapat diubah dengan sifat yang mencerahkan.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmatyo menyerukan kepada generasi milenial untuk menggunakan media sosial (medsos) secara bijak. Di hadapan ratusan peserta pengajian Ramadhan yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (28/5), Gatot meminta pengguna medsos untuk merujuk surat Al-Hujarat Ayat 6, 11, dan 12.
Foto: istimewa
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmatyo menyerukan kepada generasi milenial untuk menggunakan media sosial (medsos) secara bijak. Di hadapan ratusan peserta pengajian Ramadhan yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (28/5), Gatot meminta pengguna medsos untuk merujuk surat Al-Hujarat Ayat 6, 11, dan 12.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmatyo menyerukan kepada generasi milenial untuk menggunakan media sosial (medsos) secara bijak. Di hadapan ratusan peserta pengajian Ramadhan yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (28/5), Gatot meminta pengguna medsos untuk merujuk surat Al-Hujarat Ayat 6, 11, dan 12.

Di mana dalam surat tersebut, masyarakat harus dapat tabayun (klarifikasi), melarang untuk mencela, menghina dan merendahkan orang lain, serta bisa menghindari prangsangka dan gibah (membuka aib sesama Muslim).

"Niscaya kita dapat gunakan sosial media dengan bijak agar kita termasuk dalam orang-orang yang beruntung," ujar Gatot saat menyampaikan materi dalam tema “Keadaban Digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial” itu.

Gatot menilai, semua unggahan di medsos harus dapat diubah dengan sifat yang mencerahkan dan bisa dipertanggungjawabkan. "Lalu juga tidak bertentangan dengan ajaran agama serta norma sosial dan etika keindonesiaan untuk mewujudkan soliditas," kata mantan KSAD itu.

Dalam kesempatan itu, Gatot juga menekankan masalah persatuan masyarakat Indonesja agar jangan sampai terkoyak. Persatuan Islam dan nasionalis mampu melahirkan kejayaan dan kebangkitan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Nah sekarang semua tergantung kita bersatu kembali separti perjuangkan kemerdekaan dgn semboyan merdeka atau mati. Saya katakan itu lantaran semakin ke sini jurang semakin terpisah. Namun kalau kita kembali ke masa nuansa kemerdekaan maka kita akan bersatu," ujar Gatot.

Gatot mengingatkan juga bahwa persatuan lahir karena dialog tanpa henti dan kesadaran kuat untuk hidup bersama.Indonesia yang merupakan negara dengan umat Muslim terbanyak dan menjadi contoh negara-negara lain soal beragama malah tidak bersatu. Dia menyinggung andai saja partai-partai Islam bersatu maka negeri ini pasti akan menjadi pemenang.  

“Mari luruskan shaf dan rapatkan barisan dalam jaga Indonesia. Kita jangan memikirkan presiden dan wakil presidennya tetapi bagaimana cara koalisi umat yang buat rakyat Indonesia ini menang. Satukan hati untuk Indonesia," ucap Gatot dalam siaran persnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement