Kamis 24 May 2018 12:07 WIB

Ketum PBNU Ajak Siswa Muslim Cina Belajar Islam di Indonesia

Jika belajar Islam ke Timur Tengah dikhawatirkan menjadi anggota kelompok teroris.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Muslimah Cina (ilustrasi)
Foto: EPA/Rolex Dela pena
Muslimah Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj sudah tiga kali berkunjung ke Republika Rakyat Tingkok (RRT) atau Cina. Saat di Kota Beijing belum lama ini, Kiai Said mengajak pelajar Muslim di sana untuk belajar Islam di Indonesia.

Kiai Said mengatakan, jika belajar Islam ke Timur Tengah dikhawatirkan menjadi anggota kelompok teroris. "Saya bilang sama orang Islam di Beijing, kalau palajar Islam yang ingin belajar agama Islam, silakan di Indonesia, di NU. Sebab, kalau ke Timur Tengah takut kalau pulang nanti jadi teroris," ujar Kiai Said di Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (23/5).

Hal ini disampaikan Kiai Said saat menerima kunjungan Duta Besar RRT untuk Indonesia, Xiao Qian yang memberikan santunan kepada anak yatim di pesantrennya. Menurut Kiai Said, jika pelajar Muslim di Indonesia maka akan memiliki akhlak yang mulia.

Baca: Kiai Said Imbau Umat Islam tak Benci Cina

 

Selain itu, saat berkunjung ke Cina, Kiai Said juga mengatakan kepada sebuah yayasan Islam di Kota Beijing agar imam dan khatib di Beijing mengukti pelatihan di Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan dua bulan. "Silakan ada pelatihan imam dan para khatib. Di latih di Indonensia, di NU sini dua bulan. Supaya nanti ceramah khutbahnya santun, berakhlah, bermoral, dan baik, serta tak radikal khutbahnya," ucap Kiai Said.

Kiai Said lalu berterimakasih atas kunjungan Dubes Cina ke pesantrennya. Menurut Kiai Said, PBNU dan Kedubes Cina ke depannya juga akan bekerja sama di bidang pendidikan. Seperti di antaranya memberikan program beasiswa dan pertukaran pelajar.

"Akan ada beasiswa tahun 2018 oleh Kedubes RRT sebanyak 13 dosen kuliah di Cina, jurusan teknologi sistem informsi, komputer, teknik informatika dan lain-lain. 13 dosen UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) akan kuliah di Cina. Juga akan ada program tukar menukar pelajar," kata Kiai Said.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement