Kamis 03 May 2018 03:20 WIB

Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Langsung ke Pengungsi Suriah

Dompet Dhuafa memberikan bantuan senilai 25 ribu dollar AS

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Kondisi pengungsi Suriah di perbatasan Hungaria.
Foto: AP Photo/Darko Vojinovic
Kondisi pengungsi Suriah di perbatasan Hungaria.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tim Dompet Dhuafa terjun langsung membantu korban krisis Suriah di pengungsian. Dompet Dhuafa memberikan bantuan senilai 25 ribu dollar AS dalam bentuk bahan dasar seperti makanan, hygiene kit dan selimut. Bantuan tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup para pengungsi Suriah selama konflik.

Dompet Dhuafa yang diwakili oleh relawan kemanusiaan Shofa Quds dan Dedi Fadlil telah tiba di Turki. Kemudian mereka melanjutkan misi kemanusiaan ke perbatasan Suriah. Ribuan pengungsi Suriah di Hatay perbatasan Turki-Suriah diberi hygiene kit dan layanan kesehatan secara gratis.

"Hygiene kit juga diberikan di rumah-rumah pengungsi dan layanan kesehatan mikro yang berada di perbatasan Suriah, agar pengungsi yang terletak di perbatasan Turki-Suriah bisa mendapatkan layanan kesehatan," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, drg Imam Rulyawan MARS melalui keterangan tertulis kepada Republika, Rabu (2/5).

Imam mengatakan, layanan kesehatan dari Dompet Dhuafa untuk mengurangi risiko kematian pengungsi di wilayah perbatasan. Layanan kesehatan juga sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan pengungsi.

Ia menerangkan, bantuan Dompet Dhuafa yang diberikan kepada para pengungsi Suriah bentuk kepercayaan para donatur. Mereka memberikan amanah kepada Dompet Dhuafa sebagai organisasi kemanusiaan dan ziswaf. Untuk itu Dompet Dhuafa memberikan bantuan langsung dengan mengutus dua relawan kemanusiaan ke Suriah.

Ia menyampaikan, 25 tahun Dompet Dhuafa terus bentangkan kebaikan dalam program kemanusiaan dan program berbasis ziswaf. "Diharapkan bantuan ini dapat meringankan para pengungsi, bantuan ini sebagai bentuk solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu pengungsi akibat konflik di Suriah," ujarnya.

Imam mengungkapkan, semoga dalam aksi kemanusiaan kali ini dapat membuka mata dunia bahwa masyarakat Indonesia melalui lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa mengecam segala bentuk konflik. Konflik yang mengancam ribuan masyarakat sipil.

Dompet Dhuafa menginformasikan, sejak konflik Suriah sudah ribuan masyarakat sipil yang harus berjuang untuk hidup. Mereka tinggal di bawah tanah, di sana tidak ada aliran listrik serta tidak ada sirkulasi udara yang baik. Bahkan sebagian dari mereka meninggal karena kelaparan dan kekurangan obat-obatan yang memadai.

Selama berbulan-bulan mereka hidup dibawah tekanan konflik yang berkecamuk. Adanya gencatan senjata kedua belah pihak membawa angin segar bagi masyarakat sipil untuk meninggalkan kota kelahiran menuju zona aman yang telah ditentukan.

Puluhan mobil kemanusiaan menjemput dan membawa masyarakat sipil ke wilayah perbatasan Turki-Suriah. Tapi asupan pangan yang kurang layak selama terjebak di peperangan menjadikan mereka rawan terkena berbagai penyakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement