Ahad 29 Apr 2018 21:36 WIB

Grand Syekh Al Azhar Tiba di Bandara Halim Malam Ini

Grand Syekh akan menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Grand Syekh Al-Azhar, Mesir, Ahmad Mohamad ath-Tayeb.
Foto: Reuters
Grand Syekh Al-Azhar, Mesir, Ahmad Mohamad ath-Tayeb.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grand Syekh Al-Azhar, Mesir, Ahmed Muhammed Ahmed Eltayyeb akan menghadiri kegiatan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasathiyah di Novotel, Bogor, Selasa (1/5) mendatang. Namun, Syekh Al Azhar direncanakan akan datang lebih dulu ke Indonesia pada Ahad malam (29/4).

Syekh Al Azhar akan tiba dengan pesawat khusus di Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 22.20 WIB. Kedatangannya akan disambut langsung oleh Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Prof Din Syamsuddin.

"Iya, barusan dapat kabar lagi jadi pukul 22.20 WIB. Mudah-mudahan nggak berubah lagi ya," ujar Staf Din Syamsuddin, Kartini saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (29/4).

Sebelumnya, Din Syamsuddin mengatakan di dalam KTT tersebut tokoh ulama dan cendikiawan akan membahas mengenai Islam Wasatiyyah. Hal yang dibahas,mulai dari tataran konsepsi, implementasinya dari masa ke masa sejak zaman Nabi Muhammad, dan pengalaman Indonesia mengimplementasikan Islam Wasatiyyah, juga tantangan dan peluang Islam Wasatiyyah dalam peradaban global.

Kegiatan ini akan dihadiri 100 tokoh, di antaranya 50 tokoh ulama dan cendekiawan dari berbagai negara, termasuk Grand Syekh Al-Azhar, Mesir, Ahmed Muhammed Ahmed Eltayyeb. Kehadiran para ulama dan cendekiawan dunia itu dapat menjadi peluang mempromosikan konsep Islam Wasatiyyah yang berkembang di Indonesia.

"Optimistis konsep Islam Wasatiyyah ala Indonesia dapat menjadi model di dunia untuk menyelesaikan permasalahan global," kata Din.

Tokoh ulama dan cendekiawan yang akan hadir, di antaranya berasal dari Uni Emirat Arab, Kuwait, Lebanon, Suriah, Aljazair, Singapura, Filipina, India, Bangladesh, Cina, Australia, Prancis dan Kanada. Kemudian dari Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Jepang, Thailand, Malaysia, Arab Saudi, Uzbekistan, Inggris dan Rusia. Kemudian dari Iran, Timor Leste, Sri Lanka, Palestina, Italia, Bosnia-Herzegovina dan Yordania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement