Ahad 29 Apr 2018 20:23 WIB

Menko PMK Puji Lembaga Islam Moderat

Mathla’ul Anwar juga berperan dalam pengembangan kurikulum Islam moderat.

Menko Puan menyampaikan hal itu saat bersilaturahim dengan Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia dan PB Mathla’ul Anwar, di Perguruan Mathla’ul Anwar, Menes, Pandeglang, Banten, Minggu (29/4
Foto: istimewa
Menko Puan menyampaikan hal itu saat bersilaturahim dengan Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia dan PB Mathla’ul Anwar, di Perguruan Mathla’ul Anwar, Menes, Pandeglang, Banten, Minggu (29/4

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG — Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendorong lembaga-lembaga pendidikan Islam terus menyebarkan pemikiran yang Rahmatan lil Alamin, santun, moderat, dan toleran. 

 

Menko Puan menyampaikan hal itu saat bersilaturahim dengan Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia dan PB Mathla’ul Anwar, di Perguruan Mathla’ul Anwar, Menes, Pandeglang, Banten, Ahad (29/4).

 

"Saya mengapresiasi kiprah PB Mathla’ul Anwar yang berkontribusi memajukan pendidikan Islam dan senantiasa menyampaikan dakwah dengan moderat, santun. serta mengedepankan toleransi," ungkap Menko perempuan termuda tersebut. 

 

Ajaran yang selama ini dikembangkan para sesepuh dan pendiri Mathla'ul Anwar, kata Puan, hendaknya terus dijaga oleh pelajar dan mahasiswa yang menimba ilmu di Mathla’ul Anwar.

 

Adapun Mathla'ul Anwar didirikan pada 1916. Menko Puan mengaku tersanjung kedatangannya disambut tulus para tokoh dan pelajar Mathla'ul Anwar.

 

"Atas nama pemerintahan Presiden Joko Widodo, saya mengucapkan  terima kasih karena peran Mathla'ul Anwar dalam mendidik calon pemimpin bangsa," ujarnya.

 

Pada kesempatan ini, Menko Puan menceritakan pengalamannya menemui Grand Sheikh Al Azhar Ahmad Mohammad Tayeb, di Mesir. Dia menyampaikan dibahasnya potensi kerja sama riil untuk membangun Islam moderat dan meminimalisasi Islam radikal melalui pengembangan kurikulum di Al Azhar serta pendidikan bagi calon dai.

 

Menurut Puan, Mathla’ul Anwar juga berperan dalam pengembangan kurikulum Islam moderat.

 

"Kita perlu mengembangkan kurikulum Islam yang moderat di Indonesia, dimulai sejak SD hingga Perguruan Tinggi,” ucap Puan.

 

Kemudian, Menko yang suka dengan kesenian tradisional itu menyampaikan kegiatannya  mengecek persiapan ibadah haji 2018 guna memastikan pelayanan dan fasilitasnya lebih baik dari tahun sebelumnya.

 

Dirinya meminta pengurus Mathla’ul Anwar memberikan masukan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pemerintah, sebutnya, siap menerima masukan dan kritik dalam penyelenggaraan ibadah haji.

 

Pada kunjungan kerja ke Mathla'ul Anwar,  Menko PMK sekaligus menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Mathla’ul Anwar dengan Dewan Masjid Indonesia. 

 

Menko berharap kerjasama Mathla’ul Anwar dengan Dewan Masjid dapat mempercepat upaya bersama membangun kemajuan masyarakat di Indonesia.

 

Sebelumnya Menko Puan sempat membagikan sejumlah bantuan sosial pemerintah kepada masyarakat Pandeglang, di antaranya, KIP ATM kepada 250 anak dan KIP kepada 50 anak, 95 paket tas sekolah dengan perlengkapannya, PKH kepada 100 orang, 60 kitab suci Al Quran sebanyak, 10 kitab suci Al Quran braille, serta 100 paket peralatan ibadah untuk anak-anak.

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Wakapolri yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Syafruddin, Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar KH Achmad Sadeli Karim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement