Sabtu 21 Apr 2018 18:45 WIB

Tips Laporan Keuangan Masjid yang Akuntabel

Dikembangkan aplikasi akutansi masjid yang bernama Masjid Pro.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah pengurus masjid mengikuti acara 'Pelatihan Akuntansi Masjid secara Online' di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/4).
Foto: Republika/Nur Hasan Murtiaji
Sejumlah pengurus masjid mengikuti acara 'Pelatihan Akuntansi Masjid secara Online' di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid saat ini bukan hanya tempat untuk beribadah tapi juga diisi kegiatan pemberdayaan umat. Masjid juga memfasilitasi pengumpulan dana zakat, infak, sodaqoh umat untuk disalurkan dan digunakan dalam kegiatan yang bermanfaat.

 

Dana umat yang dititipkan melalui masjid inilah yang harus dilaporkan pertanggungjawabannya. Pengelolaan keuangan ini yang harus dilaporkan secara akuntabel dan transparan.

 

Harian Republika bekerjasama dengan Institut Akutansi Masjid (IAM) mengadakan pelatihan akutansi bagi masjid-masjid. Pada Sabtu (21/4), pelatihan digelar di Pusdai Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

 

Trainer pelatihan akutansi masjid dari IAM, Absar Jannatin memberikan tips membuat laporan keuangan masjid yang transparan dan akuntabel. Sehingga masjid bisa mempertanggungjawabkan pengelolaan dana umat kepada jamaahnya.

 

"Sebenarnya zaman sekarang pelaporan keuangan yang paling baik adalah menggunakan teknologi informasi. Jadi melalui aplikasi mereka bisa melaporkan keuangannya," kata Absar.

 

Ia menyebutkan sebelumnya laporan keuangan identik dengan pembukuan secara manual. Namun dengan era perkembangan teknologi yang semakin canggih, laporan itu bisa dibuat dengan sangat mudah.

 

Dengan menggunakan aplikasi, kata dia, masyarakat bisa dengan mudah membuat pelaporan. Bahkan yang tidak memiliki latar belakang ilmu akutansi pun bisa memberikan laporan yang akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan.

 

"Dulu mungkin masih manual dengan cara ditulis atau pakai Excel yang mana mungkin enggak semua ngerti caranya kecuali dia orang akutansi. Tapi pakai aplikasi cukup input data, jadi laporannya," tuturnya.

 

Ia mengatakan pihaknya memgembangkan aplikasi akutansi masjid yang bernama Masjid Pro. Aplikasi ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan masjid yang profesional.

 

"Masjid Pro ini buatan tim IAM. Jadi yang pelatihan kita kasih user id buat akses ini. Jadi digunakan secara online dari yang sudha kita kasih materinya," kata dia.

 

Materi yang diberikan pun disesuaikan dengan masjid sebagai lembaga nirlaba. Sehingga pengurus masjid memahami aturan pembuatan laporan keuangan secara profesional.

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement