Ahad 08 Apr 2018 16:21 WIB

Al Washliyah Minta Ormas Dilibatkan dalam Pembangunan

Ormas harus didorong dan dibantu untuk berperan aktif dalam pembangunan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PB Al Washliyah, Yusnar Yusuf.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Ketua Umum PB Al Washliyah, Yusnar Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Umum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf meminta, sinergitas yang tengah dibangun pemerintah dengan ormas-ormas Islam dapat dituangkan dalam pembangunan. Artinya, sinergitas tidak sekadar slogan, dan ormas Islam tidak sekadar dilibatkan untuk mengatasai persoalan-persoalan saja.

"Sinergitas tidak lagi menjadi slogan saja, pemerintah wajib mengikutsertakan ormas yang sudah ikut membangun NKRI ini dalam pembangunan," kata Yusnar kepada Republika.co.id, Ahad (8/4).

Ia menekankan, ormas-ormas yang sudah ada jauh sebelum Indonesia ada, apalagi ikut mendirikan NKRI, jangan hanya ditelantarkan dan dibubarkan jika salah. Ormas harus didorong dan dibantu untuk berperan aktif dalam pembangunan.

Yusnar melihat, usaha-usaha membangun sinergitas itu memang sudah ada. Tapi, ia berharap sinergitas jangan menjadi pemandangan sesaat ketika pemerintah tengah tertimpa masalah-masalah semata.

 

"Misal, kita diajak bertemu presiden di istana tentang masalah-masalah nasional, itu sebenarnya sudah bagus tapi masalah pembangunan diikutsertakan," ujar Yusnar.

Selain itu, ia turut mengingatkan jika kementerian-kementerian yang membangun NKRI ini, apalagi kehadiran kementerian-kementerian baru ada setelah Indonesia merdeka. Adalah ormas-ormas yang jauh ada sebelum merdeka yang memperjuangkan NKRI ini.

Tidak cuma Al Washliyah, ormas-ormas yang ada di tiap-tiap daerah membentuk pasukan sendiri seperti Hizbul Wathan, Hizbullah dan lain-lain. Yusnar menegaskan, merekalah yang harus mendapat perhatian pemerintah.

Intinya, bukan kementerian-kementerian yang membangun Indonesia, melainkan ormas-ormas. Walau besarnya peran itu, ormas-ormas Islam terus menjaga toleransi demi menjaga keutuhan NKRI dan itu yang harus dirawat pemerintah.

"Jangan sampai salah, misal ada organisasi yang didirikan baru 10 tahun lalu tapi bantuan pemerintah melalui Kementerian Agama disamakan dengan ormas yang sudah 97 tahun berdiri dan membantu mendirikan bangsa, ini tidak benar," kata Yusnar.

Yusnar menegaskan, Al Washliyah yang turut mengambil bagian sebagai juru damai dua organisasi besar NU dan Muhammadiyah, tidak pernah pula berusaha berkonflik dengan pemerintah. Tapi, ia berharap itu tidak membuat pemerintah melupakan Al Washliyah.

"Karena memang ajaran Islam seperti itu, walau kami tidak setuju kami diam, tapi ketika diminta menyampaikan kami sampaikan," ujar Yusnar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement