Sabtu 24 Mar 2018 04:33 WIB

Said Aqil: Budayakan Indonesia Mulia dan Bermartabat

Said mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga keutuhan budaya.

Sekjen PBNU Helmy Faishal bersama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muti (dari kiri) foto bersama usai melakukan silahturahim di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen PBNU Helmy Faishal bersama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muti (dari kiri) foto bersama usai melakukan silahturahim di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siroj mengatakan kebudayaan Indonesia adalah budaya yang mulia dan bermartabat. "Banyak hal-hal yang dimiliki budaya Indonesia tetapi tidak dimiliki budaya lain. Seperti hormat kepada orang yang lebih tua dan lain ya," kata Said Aqil di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (23/3).

Dia mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga keutuhan budaya. "Boleh belajar ke Arab, pulang ke Indonesia bawa ilmunya saja tidak usah budayanya. Boleh belajar ke Amerika tetapi saat pulang ke Indonesia bawa ilmunya saja tidak usah bawa budayanya," kata Said Aqil.

Dia mengatakan, NU yang mengusung Islam Nusantara dan masyarakat Indonesia tetap bisa menjalankan perintah agama tanpa harus meninggalkan budayanya. Selama budaya teraebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Menurut dia, Islam Nusantara bukanlah paham atau aliran baru. Namun, Islam Nusantara adalah tipologi di mana perdamaian adalah salah satu cirinya.

Dia mengatakan Islam di Indonesia adalah Islam yang damai dan dapat hidup berdampingan dengan siapapun. Said Aqil mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menciptakan perdamaian, kesejukan dan kenyamanan bagi semua.

"Tunjukkan bahwa kita bangsa yang bermartabat, tunjukkan bangsa kita adalah bangsa yang mulia dan bermartabat dengan tetap menjaga kerukunan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement