Jumat 09 Mar 2018 16:41 WIB

Banyak Umat Islam yang Ditangkap Penyebar Hoaks

Para penyebar hoaks dan kebencian tersebut sering mengatasnamakan Islam.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Hoaks (Ilustrasi)
Foto: Indianatimes
Hoaks (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) mengakui akhir-akhir ini umat Islam disibukkan dengan isu fitnah, hoaks, dan adu domba kebohongan dari orang-orang tertentu. Hal itu mengguncangkan dan memecah belah persatuan bangsa.

Ketua umum LPOI KH Aqil Siradj mengatakan, para penyebar hoaks dan kebencian tersebut sering mengatasnamakan Islam. Padahal, agama Islam, Alquran dan Rasullah melarang satu sama lain menghina, suudzon, berpikiran negatif, memanggil orang dengan nama yang tidak, suka hingga menggunjing menyebarkan kejelekannya orang lain.

"Hal tersebut merupakan larangan dan prinsip dalam Islam, Alquran, dan juga Rasulullah SAW," ujarnya saat konferensi pers "Berita Palsu Pemecah NKRI" di kantor LPOI, Jakarta, Jumat (9/3).

Menurut dia, jika ada orang yang menggunakan media sosial dan menyebarkan fitnah kebohongan dan adu domba maka hal tersebut bertentangan dengan Alquran dan Rasulullah.

"Saya contohkan kalau di Ambon, Islam-Kristen bisa diselesaikan, suku dengan suku mudah diselesaikan, tapi kalau Islam dengan Islam lama sekali selesainya, yang ditangkap (penyebar hoaks) namanya Islam semua," ungkapnya.

Aqil juga menambahkan, hal yang mereka lakukan adalah mengotori dan merusak kemuliaan, kesucian agama Islam. "Wallahi, demi Allah saya bersumpah, bertentangan dengan ajaran Islam, bertentangan dengan Alquran, bertentangan dengan Rasullullah walaupun dia mengatasnamakan Islam," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement