Kamis 08 Mar 2018 13:44 WIB

Pelarangan Cadar, Dahnil: Sangat Disayangkan

UIN Sunan Kalijaga kehilangan elemen vital kesejatian universitasnya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Dahnil Anzar Simanjuntak - Ketum PP Pemuda Muhammdiyah
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Dahnil Anzar Simanjuntak - Ketum PP Pemuda Muhammdiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi polemik cadar yang sedang ramai dibicarakan. Sebelumnya, cadar menjadi polemik setelah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta akan melakukan pelarangan terhadap mahasiswi yang dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar menggunakan cadar.

"Saya sangat sayangkan polemik furuiyah masih menjadi masalah di negeri yang mayoritas Islam, yang pada dasarnya memang berbeda-beda," kata Dahnil melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (8/3).

Diaa menyampaikan, tidak ada larangan bercadar dalam Islam. Muhammadiyah tentu berbeda memandang cadar, Muhammadiyah tidak bersepakat penggunaan cadar. Karena batas aurat untuk perempuan adalah wajah dan telapak tangannya. Jadi terang dalam fikih yang dipahami Muhammadiyah, tidak ada kewajiban mengenakan cadar.

"Namun tentu kita menghormati kelompok yang memiliki tafsir berbeda, itulah kayanya khazanah Islam," ujarnya.

Dahnil mengungkapkan, yang paling disayangkan adalah larangan tersebut datang dari Universitas Islam. Dimana seharusnya memahami dengan baik terkait keberagaman tafsir dalam Islam. Menurutnya, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga kehilangan elemen vital kesejatian universitas.

"Dimana universitas adalah rumah dari universalitas nalar ilmiah, dimana setiap gagasan, ide dan pemikiran saling bertarung satu dengan lainnya untuk menunjukkan keunggulannya," ujarnya.

Dahnil yang juga Pendiri Madrasah Antikorupsi menyampaikan, bila ada yang takut bahkan bertindak fasis terkait dengan perbedaan tersebut, maka universitas kehilangan keuniversalitasnya dan menegasikan keberagaman produk pemikiran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement