REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ikatan Dai Indonesia (IKADI) menggelar acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2018 di Kota Padang, Sumatera Barat pada Jumat (2/3) kemarin. Ratusan dai dari belahan nusantara ini akan membahas isu strategis terkait dakwah hingga 4 Maret mendatang.
Dalam pembukaan Silatnas yang mengusung tema 'Islam rahmat bagi seluruh alam dan menjadi solusi atas persoalan umat' ini, Ketum IKADI, Prof KH Ahmad Satori Ismail mengatakan bahwa dakwah merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh dai yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Dakwah kewajiban kita semua. Jika tidak, ada dakwah di antara kita dalam bentuk saling menasihati dan saling mengingatkan," ujar Satori dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (3/2).
Menurut dia, jika umat Islam sudah meninggalkan dakwah maka dapat menjadi musibah, sehingga dakwah Islam di Indonesia juga harus dilakukan secara benar sesuai dengan Islam rahmatal lil alamin.
"Hati-hati terhadap musibah yang tidak hanya menimpa orang-oang zhalim saja, tapi juga ulamanya, pejabatnya akibat dari meninggalkan dakwah," ucapnya.
Atas terselenggaranya kegiatan Silatnas tersebut, Kiai Satori juga berterimakasih kepada pemerintah provinsi Sumatera Barat. Menurut dia, Silatnas ini penting untuk menyatukan potensi umat Islam.
"Tujuannya untuk menyatukan potensi yang dimiliki umat Islam melalui para dai se-indonesia, khususnya yang tergabung dalam IKADI," kata Kiai Satori.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri mengatakan bahwa kedatangan sekitar 500 daro dari belahan nusantara inu akan memberikan semangat dakwah bagi umat Islam di Sumatera Barat.
Karena itu, Hendri juga menyerukan kepada penyuluh agama Islam untuk berdakwah dengan santun dan menebar Islam sebagai rahmatan lil alamin. "Banyak kiprah dai IKADI yang bersinergi hingga Kabupaten Kota dan IKADI adalah mitra utama Kemenag yang membawa dakwah Islam rahmatan lil alamin," kata Hendri di tempat yang sama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
