Kamis 01 Mar 2018 07:07 WIB

Lahan Pesantren Pertama Indonesia di AS Telah Diakuisisi

Lahan tersebut akan jadi pusat pendidikan dan dakwah Islam.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Imam Besar Islamic Culture Center of New York, asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, Shamsi Ali
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Imam Besar Islamic Culture Center of New York, asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Nusantara Foundation Indonesia akhirnya berhasil membeli lahan seluas 7,4 hektare untuk pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat. Presiden Nusantara Foundation, Shamsi Ali menyampaikan pembelian tersebut resmi dilaksanakan pada 27 Februari lalu.

"Ini adalah langkah bersejarah dalam upaya kita membangun citra positif sesungguhnya di masyarakat," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/3).

Lahan yang terletak di Moodus, Connecticut tersebut akan menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam. Menurut Shamsi yang juga imam besar masjid kota New York, lokasi pembangunan tersebut terletak di wilayah yang sangat indah dan hijau. Tempat ini adalah salah satu tujuan wisata yang cukup menjanjikan.

"Selanjutnya kami meminta doakan dan dukungan terus, ini akan bersejarah untuk Indonesia dan dakwah Islam dunia," katanya.

Perjuangan untuk pembangunan pusat Islam ini terbilang tidak mudah.Ustaz Shamsi telah menggalang dana dan dukungan dari semua pihak agar merasakan keterlibatan dalam pembangunan. Konser amal juga digelar Januari lalu di Jakarta menampilkan sejumlah musisi tanah air.

Penggalangan dana di kitabisa.com pun mencapai Rp 2,1 miliar. "Setelah melalui beberapa tahap sejak November tahun lalu, akhirnya 27 Februari 2018 telah selesai ditandatangani serah terima kepemilikian tanah atau propertinya," kata Ustaz Shamsi.

Menurutnya, pondok pesantren pertama di Amerika itu akan diberi nama Pondok Nusantara Madani. Dengan penandatanganan serah terima, maka yayasan Nusantara telah secara resmi memiliki tanah untuk dikelola menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam.

Menurut rencana, Nusantara Foundation akan mengembangkan serangkaian program pesantren, di antaranya program tahfiz, seminar dan konferensi, pembangunan masyarakat dan university orientation. Tempat ini akan menjadi pesantren pertama di Amerika jika sudah terbangun.

Setelah serah terima lahan, arsitek lanskap akan datang untuk melihat lokasi secara langsung serta memulai renovasi dan penataan pesantren. Selama proses renovasi dilaksanakan, beberapa kegiatan seperti pengajian, perkemahan, dan pesantren kilat dapat mulai dilakukan.

Sebanyak empat gedung nantinya akan direnovasi di lokasi pesantren dan diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 150 ribu - 200 ribu dolar AS. Pembangunan ditargetkan selesai menjelang musim panas tahun depan atau Juli 2018.

"Kami pun sedang membuat proposal lengkap rencana pembangunan pesantren beserta master plan dan design pengembangnya, agar kegiatan pesantren dapat mulai berjalan," katanya beberapa waktu lalu pada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement