Rabu 28 Feb 2018 16:24 WIB

Santri Nuu Waar Silaturahim Bersama Danramil dan Polsek Setu

Sedari awal santri-santri dididik untuk menjaga dan memajukan NKRI.

Silaturahim Pimpinan Pesantren Nuu Waar, Danramil 06/Setu dan Polsek Setu.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Silaturahim Pimpinan Pesantren Nuu Waar, Danramil 06/Setu dan Polsek Setu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Nuu Waar menggelar silaturahim bersama jajaran Kepolisian Sektor Setu dan Rayon Militer 06/Setu di Pesantren Nuu Waar, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/2). Hadir dalam silaturahim tersebut Danramil 06/Setu, Kapten Arh, Nasip Setiabudi dan Kapolsek Setu, AKP Wahid Key.

Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara, Ustaz Fadhlan Gharamatan mengatakan, silaturahim ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Bila diibaratkan, ketika tangan bersalaman maka tersentuh setiap sisi yang menandakan kekuatan silaturahim itu sendiri.

"Silaturahim akan memperkuat kebersamaan kita," kata dia.

Dalam silaturahim tersebut, baik Danramil dan Kapolsek memberikan wejangan kepada santri-santri Nuu Waar. Keduanya sepakat banyak tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan. Seperti banyaknya beredar kabar bohong dan bahaya narkoba yang mengintai.

"Bahaya narkoba nyata dihadapi bangsa Indonesia. Di Bekasi saja, ada temuan terakhir 1.6 kg narkoba. Itu baru satu jenis," kata Kapolsek, AKP Wahid Key.

AKP Wahid pun menilai peran santri sangat penting guna mencegah bahaya narkoba. Perannya berupa mempraktikan ilmu agama yang telah ditempuh guna ditularkan kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan mendapat pembekalan ilmu agama sehingga nantinya bisa mengetahui bahaya narkoba,

"Ilmu agama yang adik-adik pelajari bukan untuk diri sendiri. Jadi adik-adik, nanti ketika tamat langsung praktik dan mengaplikasikan ke masyarakat bahwa Islam agama damai dan rahmat bagi semesta alam," kata dia.

Dikatakan AKP Wahid, saat ini banyak dari masyarakat merasa yang paling benar tidak memikirkan orang lain. Pada akhirnya, banyak dari masyarakat mempertanyakan ajaran Islam. "Mudah-mudahan seluruh warga pesantren Nuu Waar akan dilindungi dari bahaya narkoba," kata dia.

Danramil 06/Setu, Kapten Arh, Nasip Setiabudi mengatakan, NKRI memiliki posisi yang strategis di dunia. Begitu strategis, sehingga NKRI rentan dengan ancaman. Tentunya, banyak pihak yang tidak menghendaki NKRI tidak eksi. "Banyak yang tidak senang dengan keutuhan NKRI," kata dia.

Dijelaskannya, kondisi itulah yang membuat ada pihak yang ingin mengacaukan keamanan dan kedamaian di NKRI. Maka dibuatlah konflik. "Seperti kita di adu domba berita bohong yang membuat kita bermusuhan. Sementara ketika kita bermusuhan persatuan kita lemah. Makanya kita harus kuat menjaga persatuan," kata dia.

Kapten Nasip menilai, para santri Nuu Waar memiliki peranan penting untuk membela negara. Perannya dimulai dari setiap hari harus semangat untuk belajar. Ketika anak siap melaksanakan tugas belajar menuntut ilmu lalu akan belajar bersosialisasi dan berkomunikasi sehingga siap menjadi pemimpin.

"Ingat, tantangan kita adalah kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, semangat bangsa yang lemah, dan jati diti bangsa sudah luntur," kata Kapten Nasip.

Acara silaturahim juga mengadendakan perkenalan Kapolsek AKP Wahid Key yang baru genap sebulan menempati Polsek Setu. "Alhamdulillah, sudah banyak yang bercerita tentang pesantren ini. Dan saya melihat sungguh megah, pesantren ini," komentar AKP Wahid.

Agenda silaturahim diakhir dengan keliling pesantren dan santap siang bersama para santri. "Pak Kapolsek dan Pak Danramil harus mencicipi dapur umum kami yang tak kalah dengan restoran," ungkap Ustaz Fadhlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement