REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin membantah informasi bahwa Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) tidak jadi pulang ke Tanah Air pada Rabu (21/2) besok. Menurut dia, jika pun pengacara Habib Rizieq, Kapitra Ampera sempat menyatakan tidak jadi pulang, Novel mengatakan, hal itu karena kurang informasi belaka.

"Pak Kapitra kurang informasi. Karena saya dan Bang Damai yang selalu tidak putus kontak ke Makkah. Kapitra karena kesibukannya juga jadi kurang update. Insya Allah jadi," ujar Novel saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (20/2).

Pantia Penyambutan Imam Besar (PPIB) Habib Rizieq saat ini masih melakukan persiapan di masing-masing divisi. Seperti divisi logistik, divisi sound sistem dan perangkatnya, divisi kesehatan, divisi media, termasuk kendaraan penjemput yang akan ditumpangi oleh HRS. "Apabila beliau tiba di Tanah Air pukul 9 pagi esok hari, 21 Februari. Maka diperkirakan berangkat pukul 20.00 malam ini waktu Tanah Air atau pukul 16.00 sore waktu Saudi," kata Ketua PPIB, Sukma Damai Hari Lubis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/2).

Menurut dia, istikharah HRS di Makkah telah menghasilkan keputusan, HRS akan pulang dari Arab Saudi pada Selasa (20/2) pukul 20.00 WIB malam ini. Dalam rangka menunggu kepulangan HRS itu, menurut dia, pihaknya akan mengadakan acara Istighasah dan Maulid Nabi di Posko Penjemputan Masjid Baitul Amal, Menceng, Cengkareng.

"Mari kita doakan selaku umat yang menghendaki beliau kembali. Insya Allah, istikharah beliau mengarahkan beliau kembali pukul 20.00 malam ini," kata Damai.

Sebelumnya, pengurus Persaudaraan Alumni 212 lainnya, Kapitra Ampera sempat menyatakan bahwa kemungkinan besar Habib Rizieq tidak akan pulang tanggal 21 Februari 2018. "Habib Rizieq tidak akan pulang di hari Rabu, 21 Februari, ini. Saya meyakini itu. Hampir pasti tidak akan pulang," kata Kapitra seperti dikutip dari akun jejaring sosial Instagram @humaspoldametrojaya, Selasa (20/2).

Ikuti Whatsapp Channel Republika