Selasa 13 Feb 2018 20:50 WIB

Indonesia Bisa Bantu Afganistan

Konferensi ulama internasional merupakan bagian dari upaya menciptakan perdamaian

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin memberikan paparan usai menerima sumbangan untuk Palestina di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (13/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin memberikan paparan usai menerima sumbangan untuk Palestina di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima delegasi High Peace Council (HPC) Afghanistan di kantornya. Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai rencana penyelenggaraan konferensi ulama internasional yang bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara rujukan yang memiliki pengalaman kemajemukan agama.

"Jadi Indonesia diminta untuk memfasilitasi karena Afganistan terus berkonflik, mereka beranggap Indonesia punya pengalaman bagus meski tingkat kemajemukannya tinggi agamanya banyak etnis lebih dari 700 bisa mengelola perbedaan itu dengan baik," ujarnya di kantornya, Jakarta, Selasa (13/2).

Menurutnya, konferensi ulama internasional merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan perdamaian di Afganistan.

"Afganistan agamanya cuma Islam mazabnya cuma satu Hanafi etnis cuma 7 tapi konflik, kita ingin yang ikut bukan hanya Indonesia semua ikut kita fasilitasi pertemuan para ulama sedunia untuk memberika solusi bagaimana Afganistan bersatu," ucapnya.

Ia menekankan, pertemuan ini pada prinsipnya mendamaikan konflik tersebut sekaligus membantu hal kemanusian seperti Rohingnya atau Palestina. Namun, pihaknya belum bisa memastikan kapan konferensi ulama internasional itu diselenggarakan.

Sebelumnya, Sekretaris Wakil Presiden, M. Oemar mengatakan rencana konferensi ulama ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, yakni antara ulama Indonesia dan Afghanistan.

"Nanti tripartit dengan ulama Pakistan, setelah itu gongnya ulama internasional," ujar Oemar ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (12/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement