Selasa 13 Feb 2018 04:07 WIB

Ini Sembilan Golongan Orang yang Dicintai Allah

Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan sauri tauladan dalam kehidupannya.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Sebelum mendidirikan shalat, seorang Muslim harus berwudhu untuk menyucikan diri.
Foto: Reuters/Fayaz Kabli
Sebelum mendidirikan shalat, seorang Muslim harus berwudhu untuk menyucikan diri.

REPUBLIKA.CO.ID,  Merasakan cinta tentu membuat setiap orang lebih bahagia, terlebih jika perasaan cinta itu berasal dari orang yang dikagumi. Begitu besarnya efek cinta, membuat setiap orang ingin merasakannya. Namun, cinta nyatanya bukan hanya berasal dari makhluk saja, melainkan juga Penciptanya, yakni Allah SWT.

Dalam Alquran, terdapat sembilan golongan yang berhak mendapatkan cinta dari Sang Khalik. Sebagai makhluk yang tidak luput dari kesalahan, sudah sepatutnya manusia selalu bertaubat dan meminta ampun kepada tuhannya. Bukan hanya untuk mengikis tumpukan kesalahan dan dosa yang menggunung, melainkan juga untuk mendapatkan cinta dari Sang Pemilik Hati.

Setiap orang tentu menyukai kebersihan, bukan hanya dapat mendatangkan banyak manfaat bagi dirinya, melainkan juga orang sekitarnya. Bahkan Allah SWT juga menjadikan Islam sebagai agama yang sangat peduli dengan kebersihan dan menyukai keindahan. Dalam surah al-Baqarah ayat 22, Allah mengatakan, dengan jelas tentang kecintaannya pada orang-orang yang senantiasa bertaubat (At-Tawwabin) dan orang yang menyukai kebersihan (Mutathahhirin), yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri'.

Berlaku adil, bukanlah hal yang mudah dilakukan maka Allah sangat mengapresiasi makhluknya yang mampu bersifat adil. Dalam surah al-maidah ayat 42, Allah SWT secara jelas mengungkapkan kecintaannya kepada orang-orang yang mampu memutuskan suatu perkara dengan adil, dan mampu menghargai orang lain. Dalam firmannya, Allah berkata, "Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil. Sesungghunya Allah menyukai orang-orang yang adil".

Selain adil, Allah SWT juga menyukai orang-orang yang bertakwa dan senantiasa menjalani segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Seperti yang tertulis dalam surat Ali Imrah ayat 76, yang artinya "(Bukan demikian) sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat) nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa".

Terbiasa berprilaku baik, dengan senantiasa memaafkan dan tidak menanamkan sifat dengki tentu akan membuahkan rasa cinta dari orang-orang sekitar, begitu juga rasa cinta dari sang pencipta. Dalam ajaran islam, Allah SWT selalu menanmkan kepada makhluk-nya untuk senantiasa menebar kebaikan di muka bumi. Tak hanya untuk sesama muslim, namun juga seluruh manusia. Dalam Alquran, Allah juga menjanjikan cinta kepada siapa saja yang mampu berbuat baik kepada sesama.

"(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan," (Ali Imran: 134).

Penjelasan tentang kriteria orang-orang yang berhak mendapatkan cinta dari penciptanya juga diterangkan di ayat-ayat selanjutnya dalam surat Ali Imran, seperti dalam ayat 159 tentang kecintaan Allah pada orang-orang yang senantiasa bertawakal. Dan dalam ayat 146 tentang kecintaan Allah pada orang-orang yang senantiasa bersabar pada segala masalah dan ujian kehidupan. Serta kecintaan Allah pada orang-orang yang menjadikan kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan sauri tauladan dalam kehidupannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement