Senin 29 Jan 2018 15:22 WIB

Baznas Bantu Rohingya di Bidang Kesehatan dan Pendidikan

Problem kesehatan masih menjadi permasalahan utama

Rep: Fuji E Permana / Hartifiany Praisra/ Red: Esthi Maharani
Presiden mengunjungi kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar Bangladesh.
Foto: PKPU Human Initiative
Presiden mengunjungi kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan Center Zakat Managemen (CZM) menjalin kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan dan sarana prasarana untuk membantu pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. CZM adalah lembaga kemanusiaan di Bangladesh.

Ketua Baznas, Prof Bambang Sudibyo mengatakan, Baznas memberikan bantuan pengadaan 200 unit panel surya (solar cell) untuk pengungsi Rohingya di Cox' Bazar. Baznas juga memberikan donasi untuk kebutuhan kedaruratan seperti selimut, terpal dan pakaian untuk para pengungsi.

"Sebagaimana hasil assesment, diketahui setelah sekian lama para pengungsi berada di kamp, problem kesehatan masih menjadi permasalahan utama," kata Prof Bambang kepada Republika melalui video conference dari lokasi pengungsian di Cox's Bazar, Ahad (28/1) malam.

Ia menerangkan, bantuan yang sudah ada selama ini belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah kesehatan pengungsi. Sebab jumlah pengungsi mencapai jutaan. Maka Baznas memberikan bantuan di bidang kesehatan. Baznas memberikan dua unit mobil Ambulans dan satu unit mobil operasional yang akan dioperasikan CZM.

Diharapkan dengan fasilitas mobil Ambulans dan mobil operasional tersebut, para pengungsi yang jauh dan terpencil dapat dilayani dengan baik dan cepat. Posko kesehatan CZM di pengungsian yang sebelumnya hanya tiga unit, ditambah dua unit dengan pembiayaan sepenuhnya dari Baznas.

"Untuk pendidikan, Baznas juga sedang menjajaki kolaborasi dengan CZM. Sebab sangat banyak anak-anak usia belajar di kamp pengungsian," ujarnya.

Ia menginformasikan, CZM sendiri sudah membuka sekolah darurat untuk pendidikan agama dan pengajian Alquran di 35 titik. Sekolah darurat tersebut hanya mampu menampung sekitar 1.750 siswa. Baznas berharap tragedi kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingya segera berakhir dan segera ada solusi.

Bambang juga mengajak masyarakat Indonesia, terutama muzaki dan pembayar infak menyalurkan donasi melalui Baznas. "Ini adalah peluang yang sangat besar untuk ikut berkontribusi meringankan beban saudara kita di Rohingya yang sekarang di Bangladesh jumlahnya lebih 1,5 juta jiwa," jelasnya.

Bantuan Baznas disalurkan bersamaan dengan penyerahan donasi masyarakat Indonesia untuk pengungsi Rohingya oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Bantuan dari Baznas yang diserahkan Presiden Jokowi senilai 6,9 miliar dalam bentuk mobil Ambulans, mobil operasional, panel surya dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement