Senin 22 Jan 2018 15:58 WIB

Tanpa Pembinaan Secara Tepat, Santripreneur tidak Berjalan

Terpenting dari program itu penguatan dalam hal pembinaan dan pemberdayaan ekonomi.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Ketua Panja BPIH Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid.
Foto: Kiblat.
Ketua Panja BPIH Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan 18 pondok pesantren yang akan menjadi percontohan dalam pelaksanaan program Santripreneur pada 2018. Dibutuhkan pembinaan yang tepat agar para santri yang terlibat dalam santripreneur bisa menjalankan usahanya.

Pondok pesantren yang menjadi target Kemenperin itu meliputi delapan wilayah di Jawa Barat, lima di Jawa Tengah dan lima di Jawa Timur. Menurut Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sodik Mujahid, program tersebut harus memberikan manfaat bagi santri dan masyarakat sekitarnya. Terpenting, penguatan dalam hal pembinaan dan pemberdayaan ekonomi.

"Evaluasi dan belajar dari program yang sama sejak zaman orde baru. Banyak pesantren-pesantren yang dijadikan model untuk UKM dan industri. Jadi jangan hanya bentuk setelah itu tanpa pembinaan sehingga tidak memberi manfaat maksimum," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Senin (22/1).

Menurutnya, pesantren merupakan salah satu komunitas khas dan berpotensial. Mereka akan berkembang pesat dengan budayanya.

"Penguatan pesantren ada pada penguatan kulturnya. Jika polanya introdusir total kultur baru, program tersebut tidak akan jalan. Ini tantangan permerintah dan siapa pun yang akan memberdayakan pesantren," katanya.

Sebelumnya, Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin, Ratna Utarianingrum mengaku, optimistis para santri mempunyai kemampuan untuk belajar di industri. "Potensi mereka cukup besar, terlebih lagi jumlah santri di pondok pesantren yang banyak," ungkapnya.

Ia menyampaikan, Kemenperin juga fasilitasi bantuan peralatan permesinan, teknologi yang digunakan dan juga fasilitasi untuk mendapatkan akses ke lembaga pembiayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement