Kamis 18 Jan 2018 07:15 WIB

Gigihnya Abu Sufyan bin Harits Jadi Tameng Rasulullah

Pasukan Muslim dipimpin Salahuddin mengepung Pasukan Salib di Lembah Hittin
Foto: historia
Pasukan Muslim dipimpin Salahuddin mengepung Pasukan Salib di Lembah Hittin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejak sebagai Muslim, Abu Sufyan bin Harits banyak menghabiskan hari-harinya untuk beribadah kepada Allah. Dengan pe nuh semangat, ia bergabung bersama pasukan Muslim dalam peperangan yang terjadi sesudah Fathu Makkah. Misalnya, Perang Hunain yang terjadi ketika kaum Musyrik dari suku-suku badui menjebak pasukan Muslim dan menghujani mereka dengan anak panah.

Rasulullah tetap tegar dan tidak beranjak dari kedudukannya. Wahai sekalian manusia, saya ini nabi dan tidak pernah berdusta! Saya adalah keturunan Abdul Muthalib! seru Nabi SAW.

Pasukan Muslim yang sempat kocar- kacir akhirnya merapatkan barisan dan merangsek maju begitu mendengar seruan dari Rasulullah itu.

Beberapa orang sahabat menjadi tameng pelindung bagi Rasulullah. Di antaranya adalah Abu Sufyan bin Harits dan anak nya, Ja'far. Saat itu, Abu Sufyan memegang tali kekang kuda yang dinaiki Rasulullah. Dengan tetap fokus pada keselamatan Rasululllah, ia terus menebas musuh-musuh Allah satu per satu di ajang Perang Hunain itu.

Di antara suara kelabat pedang dan gemuruh selimut debu, Rasulullah mendapati Abu Sufyan bersama-sama sahabat lainnya. "Siapakah ini, oh, saudaraku sendiri, Abu Sufyan bin Harits! kata Nabi Muham mad. Betapa gembira hati Abu Sufyan mendengarkan pujian dari Rasulullah kepadanya itu.

(Baca: Abu Sufyan Masuk Islam Jelang Fathu Makkah)

(Baca Juga: Abu Sufyan Takjub dengan Pembebasan Makkah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement