Selasa 09 Jan 2018 06:07 WIB

Peran Penting Muslimah dalam Peradaban Islam

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Sholehah (Ilustrasi)
Foto: Hambamuslim.com
Muslimah Sholehah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslimah telah memainkan peran penting dalam memperkenalkan peradaban di dunia Islam. Beberapa telah membangun sekolah, masjid dan rumah sakit. Berikut adalah beberapa contoh wanita ini dan dampak krusialnya terhadap peradaban Islam.

Berikut beberapa wanita Muslim yang memberikan pengaruh besar dalam peradaban Islam di dunia:

1. Zubayda binti Abu Ja'far al-Mansur

Zubayda binti Abu Ja'far, istri Harun ar-Rasyid, adalah wanita terkaya dan paling berkuasa di dunia pada masanya. Dia adalah seorang bangsawan dengan kemurahan hatinya. Dia mengembangkan banyak bangunan di berbagai kota.

 

Dia diketahui telah memulai sebuah proyek raksasa untuk membangun stasiun layanan dengan sumur air sepanjang rute Ziarah dari Baghdad ke Mekkah. Mata air Zubaida yang terkenal di pinggiran Mekkah masih membawa namanya. Dia juga pelindung seni dan puisi.

2. Fatima al-Fehri

Fatima al-Fehri telah memainkan peran besar dalam peradaban dan budaya di komunitasnya. Dia bermigrasi dengan ayahnya Mohamed al-Fehri dari Kiroan di Tunisia ke Fez. Dia dibesarkan dengan saudara perempuannya di keluarga berpendidikan dan belajar Fiqh dan Hadis.

Fatima mewarisi sejumlah uang dari ayahnya yang dulu dia gunakan untuk membangun sebuah masjid bagi komunitasnya. Didirikan pada tahun 859, Masjid Qarawiyin memiliki universitas tertua dan mungkin universitas pertama di dunia.

Siswa pergi ke sana dari seluruh dunia untuk belajar studi Islam, astronomi, bahasa, dan sains. Angka bahasa Arab mulai dikenal dan digunakan di Eropa melalui universitas ini. Inilah salah satu contoh penting peran perempuan dalam kemajuan pendidikan dan peradaban.

3. Dhayfa Khatun

Dhayfa Khatun, istri penguasa Ayyubiyah Aleppo al-Zahir Ghazi, adalah Ratu Aleppo selama enam tahun. Dia lahir di Aleppo pada tahun 1186 Masehi. Ayahnya adalah Raja al-Adel, saudara laki-laki Salah al-Din Al-Ayyubi dan saudara laki-lakinya adalah Raja al-Kamel.

Dia menikah dengan raja al-Zahir putra Salahuddin. Anak laki-lakinya adalah Raja Abdul Aziz. Setelah kematian anaknya, dia menjadi Ratu Aleppo karena cucunya baru berusia 7 tahun. Selama pemerintahannya 6 tahun, dia menghadapi ancaman dari Mongol, Seljuk, Tentara Salib dan Khuarzmein.

Dhayfa adalah ratu yang populer; dia menghapus ketidakadilan dan pajak yang tidak adil di seluruh Aleppo. Dia menyukai orang miskin dan ilmuwan dan mendirikan banyak badan amal untuk mendukung mereka. Dhayfa adalah pelindung arsitektur yang menonjol. Dia mendirikan wakaf besar untuk pemeliharaan dan pengoperasian yayasan amal

4. Hürrem Sultan

Hürrem Sultan, juga disebut Roxelana, lahir di tahun 1500. Dia diperbudak selama serangan Krimea Turks di Ukraina pada masa pemerintahan Yavuz Sultan Selim, dan dipandu ke istana Ottoman. Dia adalah selir paling terkenal dari Süleyman the Magnificent dan menjadi istrinya.

Selama masa hidupnya, Hürrem Sultan memperhatikan karya amal dan mendirikan sejumlah institusi. Termasuk kompleks masjid di Istanbul dan Haseki Külliyecomplex, yang terdiri dari sebuah masjid, medrese, sekolah dan imaret (dapur umum).

Dia juga membangun çifte hamam (pemandian ganda dengan bagian untuk pria dan wanita), dua sekolah dan rumah sakit wanita. Dia juga membangun empat sekolah di Mekkah dan sebuah masjid di Yerusalem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement