Ahad 31 Dec 2017 22:28 WIB

Ustaz Muzammil Hasballah Berbagi Ilmu Membaca Alquran

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
 Ribuan umat muslim peserta Dzikir Nasional 2017 menunaikan shalat Maghrib berjamaah dengan imam Muzammil Hasballah di Masjid At-tin, Jakarta, Ahad (31/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ribuan umat muslim peserta Dzikir Nasional 2017 menunaikan shalat Maghrib berjamaah dengan imam Muzammil Hasballah di Masjid At-tin, Jakarta, Ahad (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Muzammil Hasballah berbagi ilmu tentang bacaan Alquran dihadapan ribuan jamaah Dzikir Nasional Republika 2017, di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Ahad (31/12). Ustaz Muzammil yang dikenal dengan suara merdu dan kefasihannya membaca Alquran itu menjelaskan terkait macam-macam irama membaca alquran.

Ia mengatakan membaca Alquran harus dilakukan dengan fasih. Ia juga menganjurkan agar membaca Alquran dengan irama. "Bacaan tartil itu dianjurkan dalam Alquran," ujar Ustaz Muzammil.

 

Tartil, kata Ustaz Muzammil memiliki arti pelan-pelan. Tujuannya supaya pembaca bisa merenungkan makna setiap ayat sehinga meresap ke dalam hati.

 

Ia menjelaskan beberapa irama dalam membaca alquran diantaranya irama nahawan. Irama ini bernuansa lembut. Sedangkan irama kurdi lebih kepada cara membaca alquran nuansa mengayun-ngayun.

 

Kemudian ada pula irama 'Ajam. Menurur Ustaz Muzammil irama ini lebih menunjukkan nuansa gembira. Adapula irama hijaz dimana lebih kepada nuansa mistis atau menyeramkan.

 

Ustaz Muzammil melanjutkan, ada irama Soba yang bernuansa paling menyedihkan. Dalam kesempatan tersebut Ustaz Muzammil juga menyebutkan beberapa irama lainnya seperti irama bayati dan sika.

 

Ustaz Muzammil mengajak jamaah untuk mempraktekkan membaca Alquran dengan tartil dikehidupan sehari-hari. "Membaca alquran bukan teori tapi praktek," kata Ustaz Muzammil.

Advertisement
Berita Lainnya