REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Yayasan Aman Palestin mengajak warga untuk membantu pembangunan Masjid Sheikh Ajlin di Gaza, Palestina. Warga bisa menyalurkan wakaf melalui stan yang dibuka Aman Palestina di Kompleks Pusdai, Kota Bandung, Ahad (31/12).
Stan Aman Palestin ikut mengisi agenda Muhasabah Akhir Tahun yang diadakan Republika di Bandung. "Ada empat stan wakaf yang kita buka," ujar Direktur Aman Palestin Indonesia Miftahuddin Kamil.
Miftahuddin menjelaskan, lembaganya ingin mengajak masyarakat ikut memerdekakan Palestina. Salah satu wujudnya, kata dia, dengan membantu menyisihkan rezeki untuk wakaf pembangunan Masjid Sheikh Ajlin yang ada di Gaza. "Masjid ini hancur saat agresi Israel pada 2014," kata dia.
Menurut Miftahuddin, Masjid Sheikh Ajlin dulunya bisa menampung 580 orang saat shalat fardhu. Pemerintah setempat berupaya membangun kembali masjid itu. Aman Palestin, kata dia, bekerja sama dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina untuk membantu pembangunan masjid. Menurut dia, dibutuhkan dana sekitar Rp 15 miliar untuk pembangunan masjid tersebut. "Wakaf yang terkumpul akan disalurkan lewat kementerian di sana. Kementerian yang membangunnya," kata dia.
Aman Palestin menyediakan sertifikat sebagai tanda bukti untuk wakaf dengan nilai Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 500 ribu, dan Rp 1 juta. Namun, warga yang akan menyumbang di bawah nilai itu pun dipersilakan. Sejak siang hingga petang, sudah ada sejumlah warga yang mewakafkan hartanya untuk membantu pembangunan masjid. "Sudah ada 50 orang, alhamdulillah," ujar Miftahuddin.
Miftahuddin mengatakan, stan akan dibuka hingga Ahad malam atau sampai akhir kegiatan muhasabah. Warga yang berniat wakaf bisa langsung mendatangi stan Aman Palestina. Selain wakaf untuk pembangunan masjid, kata dia, dibuka juga santunan untuk anak yatim, keluarga miskin dan keluarga yatim, serta santunan untuk beasiswa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
