Kamis 28 Dec 2017 15:14 WIB

Islam Nusantara Tawarkan Solusi untuk Perdamaian Dunia

Berbuat ikhlas agar umat Islam tidak menjadi umat penyembah berhala. (ilustrasi)
Foto: www.moslemsubang.wordpress.com
Berbuat ikhlas agar umat Islam tidak menjadi umat penyembah berhala. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Islam Nusantara menawarkan beragam solusi dalam upaya mewujudkan perdamaian dan persatuan dunia. Terutama menciptakan harmoni di internal umat Islam. Kesimpulan ini disampaikan dalam pemaparan refleksi akhir tahun 2017 yang digelar Islam Nusantara Center, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam siaran persnya, Kamis (28/12).

Mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo, Direktur INC A Ginanjar Sya’ban mengatakan, Indonesia adalah sumber inspirasi bagi negara Muslim dan negara Islam di dunia. Banyak negara lain yang ingin belajar mengenai persatuan, persaudaraan, dan toleransi yang ditunjukkan masyarakat Indonesia.

Ginanjar menyebutkan salah satunya ialah Afghanistan yang masih didera konflik persaudaraan hingga kini. Indonesia diminta membantu menyelesaikan konflik masalah domestik yang sudah 40 tahun lebih mereka bertikai dan berperang. “Sampai sekarang belum selesai, belum bisa menyelesaikan persoalan yang ada di dalam negeri mereka sendiri,” kata alumni al-Azhar, Kairo, Mesir ini.

Ginanjar mengatakan Indonesia juga menjadi inspirasi tersendiri bagi negara-negara lain dalam memperjuangkan hak saudara-saudara di negara Rakhine State, Myanmar. “Perjuangan dan diplomasi Indonesia untuk permasalahan di Rakhine State merupakan salah satu yang paling dilihat dunia,” kata dia.  

 

Tak kalah penting, imbuh Ginanjar, perjuangan pemerintah bersama dengan rakyat Indonesia mendukung Palestina. Sejak awal berdiri hingga sampai kapan pun Indonesia akan terus bersama dengan rakyat Palestina.

Penulis buku Masterpice Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie mengatakan,  karakteristik Islam Indonensia merupakan wajah baru yang bisa dijadikan sebagai oase pemikiran bagi dunia Arab dan dunia Islam pada umumnya.

Dia mengklaim, mereka selama ini alergi terhadap segala hal yang berbau Barat, karena Barat identik dengan kolonialisme. Mereka pun mulai melirik wajah Islam lain yang tumbuh subur di Indonesia. “Islam Nusantara mendapatkan perhatian khusus,” tutur dia.  

Dia menyebut apresiasi media berbahasa Arab terhadap Islam Nusantara merupakan modal dan bukti nyata, bahwa keberislaman masyarakat Muslim Indonesia tidak kalah bersaing dengan paham-paham yang berkembang di Timur Tengah. “Bahkan, kita bisa menyumbangkan pemikiran kita kepada Timur Tengah yang sedang bergejolak,” kata dia.

INC yang berdiri pada 2017, adalah lembaga kajian dan riset yang bertujuan untuk membangun pemahaman dan mempromosikan Islam dan kebangsaan dalam perspektif rahmatan lil alamin.

Lembaga ini rutin menyelenggarkan diskusi rutin tentang turats ulama Nusantara, khazanah tafsir Nusantara,  sufi Nusantara, kajian Alquran di Nusantara, Islam dan kebangsaan, diskusi, dan lain sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement