Sabtu 23 Dec 2017 05:40 WIB

Diajak Menjadi Santri Usai Jadi Panglima, Ini Jawaban Gatot

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan).
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmyanto menghadiri Haul almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digelar di kediaman almarhum, Jalan Warung Silah No. 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12) malam ini. Dalam acara tersebut, Gatot sempat diajak Putri Gus Dur, Yenny Wahid untuk menjadi santri.

Menanggapi ajak Yenny tersebut, Gatot mengatakan bahwa ajakan tersebut merupakan ajakan kebaikan. Karena, menurut dia, walaupun sudah mempunyai ilmu harus belajar terus seperti seorang santri di pesantren.

 

"Ya ajakan bagus dong. Ya kan. Walaupun sudah punya ilmu kita harus belajar terus kan. Jangan sampai berhenti belajar. Gus Dur kan belajar enggak kenal waktu," ujar Gatot saat ditemui usai ucara haul tersebut.

 

Sebelumnya, Yenny memang sempat melontarkan candaan kepada Gatot saat memberikan sambutannya di awal acara. Pasalnya, Gatot baru saja diganti oleh Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.

 

Kendati demikian, menurut Yenny, sebenarnya Jenderal Gatot tetap bisa dianggap sebagai Panglima TNI seperti halnya santri yang setelah keluar dari pondok pesantren akan tetap dipanggil santri. Karena itu, Yenny pun mengajak Gatot untuk menjadi santri saja. Apalagi, selama ini Gatot dikenal dekat dengan para kiai.

 

"Pak Gatot ini akrab dengan kiai sudah lama sekali. Tidak tahu setelah tidak jadi panglima TNI, bolehlah Pak Gatot jadi santri juga," kata Yenny disambut tawa hadirin.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement