Rabu 20 Dec 2017 10:12 WIB

Kamboja-Malaysia MoU Manfaatkan Potensi Halal

Halal, ilustrasi
Halal, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Kamboja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Malaysia, PFM Global Venture. Kesepakatan bertujuan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Kamboja dan Malaysia, serta meningkatkan kemampuan kerajaan memproduksi produk makanan halal.

Dilansir dari Khmer Times, kesepakatan itu bertujuan meningkatkan kerja sama ekonomi dan membentuk forum baru untuk menghubungkan komunitas bisnis kedua negara.

Direktur umum departemen promosi perdagangan Kementerian Perdagangan Kamboja, Seang Thai mengatakan kesepakatan baru bertujuan menarik investor, tidak hanya dari Malaysia, tetapi juga dari Arab Saudi, Singapura, dan Cina.

"PFM Global Venture memiliki jaringan kantor yang luas di seluruh dunia," kata Thai.

Ia menuturkan PFM Global Venture berada di Kamboja sebagai pemimpin delegasi bisnis untuk mengeksplorasi peluang di sektor pertanian dan perhotelan negara itu. CEO PFM Global Ventures, Malik Musharaf mengatakan MoU berupaya mengembangkan potensi Kamboja dalam pembuatan produk makanan halal. Ia beranggapan, banyak produk kerajaan dapat diproduksi sebagai produk halal. Namun, ia mengatakan, selama ini kerajaan tidak memiliki pengetahuan dan teknologi memproduksi produk dan sertifikasi halal.

"Jagung, lada, dan beras Kamboja memiliki standar kualitas tertinggi dan potensi tinggi. Kami berinvestasi membuat produk ini halal sehingga bisa diekspor ke pasar muslim," ujar Musharaf.

Ia menjabarkan, pasar makanan halal bernilai 7 triliun dolar AS di seluruh dunia. Ia menilai Kamboja memiliki bahan baku, tetapi tak memiliki aspek kunci untuk menjadi pemain di pasar. Musharaf mengatakan perusahaannya bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan mengembangkan sertifikasi halal. Serta, melatih angkatan kerja lokal mematuhi prinsip halal selama proses pembuatan produk.

"Saya percaya Kamboja bisa menjadi pemain berat di pasar halal regional ketika menyangkut bahan dan rempah-rempah," ujar dia.

Pada April, Kamboja meminta Thailand dan Malaysia membantu menetapkan standar halal di negara tersebut untuk memenuhi meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan Muslim, terutama dari Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement