Jumat 15 Dec 2017 07:20 WIB

Sulitnya Mencari Makanan Halal di Kampus Amerika

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat pertama kali menginjakan kaki di American University, Amerika Serikat, Fatima Munshi harus banyak bertanya soal makanan yang akan masuk perutnya. Apakah ini halal?

Tak jarang ia meminta rekomendasi teman-teman yang sudah berada di sana lebih dulu. Menurut mereka, hanya ada dua toko yang rumornya menyediakan makanan halal.
 
Pertama adalah Elevation Burger dan MegaBytes. Keduanya tidak punya sertifikat halal tapi mereka menjaminnya. Munshi cukup yakin ia makan daging halal karena Elevation Burger ternyata mengiklankan kehalalan produk.
 
"Ini membuat saya yakin, karena saya hanya makan daging jika ada sertifikatnya," kata co-president Muslim Student Association (MSA) AU ini. Ia bersikeras harus seyakin-yakinnya tentang kehalalan makanan.
 
MSA saat ini terus berupaya untuk membawa lebih banyak toko makanan halal ke kampus. Ini karena siswa Muslim perlu lebih banyak pilihan. Meski Islam adalah agama keenam mayoritas di AU.
 
Kalaupun sedang kehabisan selera, siswa Muslim biasanya memilih untuk mencoba menu sayuran saja di toko lain. "Jadi saya harus melewatkan sumber protein," kata seorang siswa baru, Alaa Hammoudeh dilansir the Eagle Online.
 
Atau ada juga siswa yang berani pergi cukup jauh keluar kampus untuk mencari menu lain. Tentu saja ini memakan waktu dan dana. "Kurangnya makanan halal di kampus tentu sebuah kerugian," kata siswa Muslim lain, Samia Warsame.
 
Selain Elevation Burger, siswa biasanya pergi ke Saffron Road yang berada di East Campus POD. Selain itu juga ada Terrace Dining Room. Tempat-tempat ini cukup jauh dari jangkauan.
 
Karena hal ini, sejumlah siswa Muslim akhirnya memulai petisi online untuk menggaet dukungan. Agar kampus mau memperhatikan opsi makanan halal yang lebih banyak.
 
Petisi ini langsung menarik perhatian banyak orang di media sosial. Pilihan ini pun menjadi mungkin tidak hanya di AU tapi juga di kampus lain.
 
Upaya Munshi mengadvokasi kehalalan makanan di produk menjadi sebuah pembelajaran besar baginya. Ia tidak menyangka prinsip yang ia pegang teguh itu bisa membawa perubahan lebih besar ke lingkungannya.
 
Munshi mengatakan akan terus memperjuangkan ini. Karena ia yakin mahasiswa Muslim berhak mendapatkan pilihan lebih banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement