Kamis 07 Dec 2017 14:30 WIB

Awal 2018, Kurikulum Madrasah Dikaji

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Madrasah (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) dari Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan kajian terhadap kurikulum madrasah pada awal 2018. Tujuannya supaya kurikulum madrasah lebih baik dan bermutu serta lebih akomodatif.

"Yang namanya kurikulum itu dinamis, kurikulum harus selalu direview karena harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan," kata Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin kepada Republika.co.id, Kamis (7/12).
 
Kamaruddin mengatakan, pihaknya akan melakukan review terhadap kurikulum madrasah. Misalnya melakukan review tentang materi pemerintahan Islam di buku fiqih akan dicoba dikaji lagi. Apakah materi tersebut tepat berada di buku fiqih atau akan dipindahkan ke buku sejarah.
 
Ia menyampaikan, pihaknya juga akan mengundang steakholder dan mengajak teman-teman dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan ormas-ormas Islam lainnya. Untuk bersama-sama melakukan kajian terhadap beberapa hal dalam kurikulum madrasah.
 
"Jadi yang namanya mereview kurikulum itu biasa, memang pekerjaan rutin yang harus terus menerus dilakukan," ujarnya.
 
Ia menginformasikan, rencananya mengkaji kurikulum madrasah akan dimulai pada Januari atau Februari 2018. Pihaknya akan membaca lagi semuanya untuk melihat kembali kurikulumnya. Menurut Kamaruddin, yang namanya kurikulum harus selalu responsif terhadap perkembangan. Juga harus selalu berdialog dengan kebutuhan.
 
Ia menegaskan, jadi kurikulum itu dinamis, di setiap lembaga pendidikan kurikulumnya tidak boleh statis. Sehingga pihaknya akan secara umum melihat hal-hal yang perlu dilakukan, misalnya melakukan revisi-revisi dalam kurikulum madrasah.
 
Setelah melakukan kajian kurikulum madrasah diharapkan kurikulum madrasah kedepannya akan lebih baik lagi. Kurikulum madrasah berorientasi pada mutu, relitas masyarakat, kebutuhan zaman dan responsif terhadap perubahan. "Intinya berharap supaya lebih akomodatif, lebih baik dan bermutu," ujarnya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement