Kamis 07 Dec 2017 07:17 WIB

Kiai NU Teliti Pendidikan Karakter di Pesantren

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Pesantren
Foto: Arief Priyoko/Antara
Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya-upaya menggali khazanah dan studi tentang Pesantren terus berkembang dengan baik di Indonesia. Sejumlah penelitian serius secara konsen mengarahkan bidikan kajiannya pada institusi pendidikan Islam tertua di Nusantara tersebut.

Salah satu studi penelitian itu dilakukan oleh Wakil Rektor Kemahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta, KH Mujib Qulyubi. Kiai yang menjadi Katib Syuriah PBNU ini dalam studinya mengangkat penelitian bertajuk "Manajemen Pendidikan Karakter di Pesantren".

Dalam studinya ini, Kiai Mujib menemukan keistimewaan managerial yang khas dan hanya dimiliki oleh pesantren. "Di balik penampilan yang dikesankan biasa-biasa saja dan bahkan banyak kelangan memandang Pesantren tidak memiliki manajemen yang jelas, ternyata semua itu tidak benar," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/12).

Saat melakukan penelitian ini, Kiai Mujib mengatakan bahwa ternyata di beberapa pendidikan pesantren di Indonesia banyak yang berhubungan dengan pendidikan karakter.

"Saya menemukan bahwa di Pesanteren Kevin Jambu Al-Islamy, juga di Pesantren-pesantren lain, ada manajemen yang secara langsung berkorelasi dengan pembentukan akhlak dan karakter santri," ucapnya.

Ia pun menguji penelitiannya ini di hadapan pengujinya di Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung. Kiai Mujib pun berhasil mempertahankan disertasinya dengan sangat baik, sehingga mendapat gelar doktor. "Insya Allah hasil kajian ini akan dikembangkan dan disempurnakan agar ada manfaatnya bagi dunia pendidikan," katanya.

Saat dikonfirmasi mengenai keistimewan Pesantren yang tidak dimiliki Lembaga pendidikan lainnya, Kiai Mujib mengatakan bahwa kepercayaan kepada keberkahan atau barokah adalah salah satu nilai dan prinsip yang otentik yang dimiliki Pesantren.

"Pesantren punya banyak nilai yang otentik. Salah satunya percaya pada barokah. Ini yang menyebabkan ilmu santri menjadi bermanfaat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement