Rabu 06 Dec 2017 14:50 WIB

Habiburrahman: Salah Tulis Ayat Alquran Jadi Koreksi Bersama

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Habiburrahman El-Shirazy.
Foto: Dok Pribadi
Habiburrahman El-Shirazy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini Metro TV mendapat protes atas tayangan Syiar Kemuliaan yang menampilkan Ustazah Nani Handayani. Protes tersebut dilayangkan lantaran menampilkan ayat-ayat Alquran yang salah penulisan Arabnya.

Menanggapi hal itu, Sastrawan dan budayawan Habiburrahman El Shirazy menilai, kesalahan tersebut merupakan hal manusiawi. Sebab, pada dasarnya, niat ceramah dan berdakwah Ustazah Nani Handayani, merupakan tindakan baik.

"Manusiawi, saya memahami niatnya baik," ujarnya kepada Republika.co.id, usai acara Tabligh Akbar di Masjid Bayt Al Quran, Tangerang, Rabu (6/12).

Menurutnya, kesalahan tersebut bisa menjadi intropeksi bersama, bukan hanya kesalahan dari Ustazah Nani Handayani. "Ini menjadi koreksi bersama para kiai, ulama, dan semua pihak," ungkapnya.

Untuk itu, ia menyarankan, agar para ulama, ustazah, kiai atau tokoh Islam lainnya bisa mempersiapkan data sebelum melakukan dakwah atau ceramah. "Saya sarankan kalau berceramah harus disiapkan semaksimal mungkin, dengan betul siapkan," ungkapnya.

Sebelumnya, Dirjen Bimas Islam Kemenag Prof Muhammadiyah Amin mengatakan, telah mengirimkan surat kepada pihak Metro TV. Pasalnya, dalam ceramah Ustazah Nani Handayani di program tersebut terdapat kesalahan penulisan ayat Alquran yang berbunyi, Innash sholaata tanhaa' anil-fahsyaa'i wal-munkar. Artinya, "Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar".

"Sudah dikirim suratnya (ke Metro TV)," ujarnya Muhammadiyah saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (6/12).

Dia menjelaskan, dalam surat tersebut Kemenag meminta agar ke depannya Metro TV lebih selektif lagi dalam memilih dai yang berceramah di setiap program religi. Menurut dia, Kemenag juga meminta pihak Metro TV untuk mengklarifikasi masalah ini dan meminta maaf kepada publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement