Senin 04 Dec 2017 18:25 WIB

Hadapi Era Globalisasi, Pesantren Harus Beradaptasi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika/Yasin Habibi
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren baru saja menyelenggarakan Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren di Kudus, Jawa Tengah. Salah satu pesan dari Halaqah tersebut, pesantren harus bisa menyesuaikan diri dengan zaman.

Menurut pandangan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dari Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, pesantren harus tetap bisa mempertahankan kekhasannya dan keunggulannya. Dua hal ini harus dipertahankan, dijaga dan dirawat oleh pesantren.
 
"Tetapi tentu era globalisasi, tantangan teknologi informasi meniscayakan pesantren untuk bisa melakukan adaptasi, melakukan respon terhadap perkembangan zaman," kata Kamaruddin kepada Republika.co.id, Senin (4/12).
 
Karena itu pesantren harus paham tentang perubahan sosial dan kemajuan teknologi informasi di setiap zamannya. Jadi tidak boleh lagi pesantren membatasi diri hanya pada tradisi yang selama ini dikembangkan.
 
Menurutnya, pesantren harus terbuka. Pesantren juga harus bisa menerima dan merespon realitas perubahan sosial yang begitu cepat. Jadi santri yang belajar di pesantren disamping harus mendalami ilmu-ilmu keagamaan dan Keislaman, juga harus belajar tentang teknologi informasi.
 
"Juga belajar tentang realitas kehidupan masyarakat global, supaya pesantren bisa memberi respon, bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman," ujarnya.

Dikatakan Kamaruddin,pesantren bisa terus berkontribusi untuk bangsa. Juga bisa terus memberi sumbangan dan pikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia di zaman sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement