Rabu 22 Nov 2017 04:15 WIB

Permintaannya Sebelum Dihukum Mati adalah Shalat Dua Rakaat

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Alat eksekusi hukuman mati (Ilustrasi)
Foto: VOA
Alat eksekusi hukuman mati (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Umumnya jika seseorang akan meninggal dunia, yang diingat adalah keluarga atau pun hartanya. Sedangkan beberapa sahabat, menjelang kematiannya hanya shalatlah yang mereka inginkan. Seperti kisah kematian sahabat yang satu ini, ialah Khubaib ra.

Dikisahkan dari Buku yang berjudul “Himpunan Fadhilah Amal” karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi Rah.a. bahwa setelah syahidnya Abdullah bin Thariq ra maka Zaid bin Datsnah dan Khubaib ra dibawa ke Makkah dan dijual sebagai budak. Zaid bin Datsnah ra dibeli oleh Shafwan bin Umayah seharga lima puluh ekor unta sebagai balas dendam atas kematian ayahnya.

Sedangkan Khubaib ra dibeli oleh Hujair bin Abu Ihab seharga seratus ekor unta sebagai balas dendam atas kematian ayahnya. Khubaib ra ditawan oleh Hujair selama beberapa hari. Seorang budak perempuan Hujair yang di kemudian hari memeluk Islam berkata, “Ketika Khubaib kami tahan, pernah kami melihatnya memegang setangkai anggur sebesar kepala manusia yang sedang ia makan. Padahal, ketika itu di Makkah tidak ada anggur sama sekali.”

Budak tersebut menceritakan bahwa di hari kematiannya, Khubaib meminta pisau cukur untuk membersihkan bulu-bulunya. Permintaannya itu dipenuhi. Kebetulan ada seorang anak kecil yang bermain-main di dekatnya. Semua penghuni rumah merasa ketakutan karena di tangan Khubaib ada sebuah pisau cukur sedangkan anak itu ada di dekatnya.

Khubaib berkata, “Kalian tidak paham, apakah kalian pikir aku sanggup membunuh anak kecil yang tidak berdosa ini? Aku tidak mungkin melakukannya.”

Lalu ia dibawa keluar tanah Haram. Sebelum dilaksanakan hukuman mati terhadap dirinya, ia ditanya, “Jika kamu menginginkan sesuatu, katakanlah.” Jawabnya, “Izinkan aku mengerjakan shalat dua rakaat karena tidak lama lagi akan kutinggalkan dunia fana ini untuk menemui Allah.”

Permintaanya pun dikabulkan. Kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat dengan tenang. Setelah selesai shalat ia berkata, “Seandainya aku tidak khawatir kalian menyangka aku takut mati sehingga aku memperpanjang shalatku, niscaya aku akan menambah shalatku dua rakaat.”

Ia pun diikat lalu berdoa, “Ya Allah, adakah seseorang yang akan menyampaikan salamku yang terakhir kepada Rasulullah SAW?” Ternyata salamnya itu sampai kepada Nabi SAW, melalui wahyu Allah.  Rasulullah SAW menjawab, “Wa’alaikum salam, ya Khubaib.” Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya, “Khubaib telah syahid di tangan kaum Quraisy.”

Pembunuhan terhadap khubaib ra dilakukan oleh empat puluh orang Quraisy yang menikam dengan lembing dari empat arah sehingga badannya hancur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement