Rabu 15 Nov 2017 08:17 WIB

Tokoh Pengkaji Islam Dunia akan Hadiri AICIS 2017

Logo Kemenag
Logo Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Kementerian Agama akan menggelar  Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke XVII. Forum komunitas akademik, mulai dari guru besar, dosen, dan peneliti ini akan dihadiri sejumlah tokoh pengkaji Islam dunia.

Kepastian kehadiran para tokoh pengkaji dunia itu disampaikan Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Imam Safei di Serpong. "Persiapan penyelenggaraan forum kajian akbar tahunan dalam pengembangan keilmuan studi Islam sudah tahap akhir. Para tokoh pengkaji Islam dalam dan luar negeri sudah terkonfirmasi hadir untuk memaparkan pelbagai hasil penelitian terkait dengan tema AICIS 2017," ungkap Imam, kemarin.

AICIS 2017 mengangkat tema Religion, Identity and Citizenship. Kegiatan ini  menjadi rangkaian dari International Islamic Education Expo (IIEE) 2017 yang akan diikuti pimpinan, direktur pascasarjana dan civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dari seluruh Indonesia.

Menurut Imam, AICIS 2017 akan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain: Prof.  Farid Alatas, Ph.D (National University of Singapore), Prof. Nico J Kaptein (Leiden University), Prof. Imtiyas Yusuf (Mahidol University, Tailand), Prof. Lisolette Abid (Vienna University), Prof. Livia Holden (Oxford University), Prof. Saif Rashid al-Jabiri (University Canada Dubai), Prof. Dr. Ahmed Omar Chapakia (Universitas Pattani Thailand), Dr. Nargiza F Amiroza (Nagoya University Japan), Dr. Ahmed al-Senouni (Emirati Development Program, dan Muwatta Center Abu Dhabi).

sumber : kemenag.go.id
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement