Ahad 12 Nov 2017 07:45 WIB

Perjuangan Felix Siauw demi Dakwah dan Keluarga

Ustaz Felix Siauw.
Foto: Repubika/Agung Fatma Putra
Ustaz Felix Siauw.

REPUBLIKA.COID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Felix selalu berusaha menginspirasi masyarakat luas untuk memegang teguh tauhid sebagai ruh kehidupan.

Nama Ustaz Felix ramai dibicarakan masyarakat di media sosial. Ada yang bersimpati kepadanya. Namun, ada juga yang bersikap sebaliknya. Terlepas dari berbagai pendapat tersebut, ada baiknya masyarakat terlebih dahulu mengenal sosok mualaf satu ini lebih dekat.

Ustaz Felix Siaw dikenal sebagai keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf. Dia tak henti berdakwah kepada keluarganya yang masih non-Muslim. Istrinya, Ummu Alila, menjadi saksi perjuangan sang suami yang tak kenal lelah mendakwahkan Islam, baik dengan berorasi di hadapan publik maupun melalui medsos.

 

Ustaz Felix mulai berhenti melakukan pencarian agama semasa kuliah di IPB. Tepatnya pertengahan tahun 2002. Saat itu dia baru menginjak semester tiga. Rasa bosannya untuk selalu tinggal di tempat yang sama. Dia kemudian memutuskan pindah ke kosan yang mayoritas ditempati mahasiswa Muslim.

Ada tiga pertanyaan yang hingga saat itu dia masih belum menemukan jawaban: setelah meninggal manusia akan pergi ke mana? Untuk apa manusia diciptakan? Dari mana asal mula alam semesta?

Kemudian, teman kosnya mengajak Felix untuk menemui seorang ustaz. Ia tak langsung menyetujui ajakan kawannya karena saat itu Felix masih memandang negatif ustaz, seperti pemimpin agama lain. Ketika itu dia hanya memercayai Tuhan tanpa memiliki agama, meskipun dibesarkan di tengah keluarga Katolik yang taat.

Kawan satu kosnya tak berputus asa sehingga terus meyakinkan pria berkulit putih itu untuk mau menemui ustaz. Akhirnya Felix menyerah dan setuju bertemu dengan ustaz tersebut. Felix kemudian menemukan pandangan mengenai Islam yang berbeda dari sebelumnya.

Islam telah menjawab tiga pertanyaan besarnya. Konsep dunia dan akhirat dengan gamblang diajarkan di Islam, yang tidak ditemukannya di agama lain.

Kemudian, Felix mempelajari Alquran. Dia pun dibuat kagum dengan wahyu Allah ini. Meskipun saat itu dia masih menduga kitab ini buatan manusia, ayat Alquran memberikannya petunjuk, seperti surah al-Baqarah ayat 23 bahwa Alquran bukanlah lelucon dan bukan buatan manusia.

Materi Dakwah

"Apa yang Ustaz Felix dakwahkan di luar di hadapan jamaahnya, di hadapan keluarga juga sama bahwa Islam adalah agama yang benar," kata Ummu Alila, istri Felix.

Islam bukan sebatas ritual, tetapi juga pedoman dan inspirasi kehidupan. Dengan memegang teguh Islam, seseorang akan memahami konsep penciptaan alam raya, bagaimana manusia menjalani kehidupan ini, dan seperti apa ajaran benar yang harus menjadi pedoman.

Islam yang dipelajarinya mengajak masyarakat untuk bersinergi membangun kebaikan, bukan berkonfrontasi yang mengakibatkan permusuhan. Felix selalu berusaha menginspirasi masyarakat luas untuk memegang teguh tauhid sebagai ruh kehidupan.

Sejak Ustaz Felix memeluk Islam, kedua orang tuanya memang syok dan marah. Mereka tidak terima anaknya meninggalkan agama yang sudah dibawa sejak lahir. Namun, amarah itu dipahami Felix sebatas bentuk rasa kecewa. Lambat laun perasaan itu akan berubah jika memahami langkah kehidupan sang anak yang yakin akan pendiriannya.

Ustaz Felix tidak pernah sampai diusir, seperti yang terjadi pada mualaf lain. Malah, mereka masih menyambut Felix dengan anak istrinya saat berkunjung. Silaturahim dengan keluarga masih tetap terjaga, meskipun di tengah silaturahim pasti akan ada diskusi di antara keduanya tentang Islam.

Ayah mertua selalu menjadi teman setia Felix membahas kondisi yang dihadapi anak. Masalah yang menjadi kendala saat ustaz berdakwah selalu dibicarakan bersama. "Ayah mertua saya sangat paham mengenai Islam dan pekerjaan yang dilakukan suami saya untuk berdakwah dengan caranya, dia amat berbesar hati bahkan mendukung secara materil," kata wanita berdarah Jawa ini.

Pernah satu ketika, saat ingin berdakwah, mereka kehabisan bensin. Lalu, ayah Felix membantu mereka mengisikan bensin. Sang ayah sangat paham mengenai ajaran Islam karena saat bertemu mereka selalu mendiskusikannya.

"Apa itu syariah, hukum Islam, ajaran-ajaran Islam, ayah mertua saya paham, hanya menunggu bersyahadat saja, tetapi hingga saat ini memang hidayah dan taufik belum sampai kepadanya," kata dia.

Apalagi, ketika dakwah Ustaz Felix saat ini mendapatkan beberapa pertentangan, ayahnya tetap mendukungnya. Felix selalu diingatkan agar setiap berdakwah tidak boleh pasang tarif dan jangan mengharapkan sesuatu usai berdakwah. Dakwah harus dilakukan karena Allah semata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement