Sabtu 11 Nov 2017 13:39 WIB

JK Minta Masjid Dijaga dari Kelompok Radikal

Rep: Muhyiddin/ Red: Joko Sadewo
Jusuf Kalla.
Foto: Antara
Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Jusuf Kalla (JK) membuka kegiatan Muktamar VII di Asrama Pondok Gede, Jakarta Timur pada Sabtu (11/11). Dalam pidatonya JK minta agar masjid dijaga dari kelompok radikal.

"Dengan menjaga moderasi, menjaga jalan tengah, maka akan baik. Kita harus menjaga jangan tiba-tiba masjid itu menjadi radikal, menjadi provokatif," ujarnya saat menyampaikan sambutan. Ia berharap masjid-masjid di Indonesia selalu menyampaikan dakwah Islam moderat.

Seremoni pembukaan kegiatan dilakukan JK dengan memukul bedug. Keiatan ini diikuti seribu lebih peserta.

Pejabat kelahiran Bone ini membolehkan jika penceramah menyampaikan kritikan dalam khutbahnya, asalkan disampaikan dengan cara yang santun dan tidak memprovokasi kelompok lain.

Menurut dia, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim, Indonesia saat ini memiliki sekitar 800 ribu sampai satu juta masjid. Namun, kata dia, sampai saat ini jumlah tepatnya hanya Allah yang mengetahuinya.

Sementara, satu masjid dengan masjid lainnya hanya berjarak bersekitar 500 meter sampai dengan 1 kilometer saja. Menurut dia, potensi ini merupakan kekuatan yang besar bagi umat Islam dalam menyebarkan Islam yang moderat.

Namun, jika masjid-masjid tersebut dikuasai oleh kelompok yang berideologi radikal akan menimbulkan bahaya juga bagi kehidupan berbangsa dan negara. Karena itu, menurut dia, masjid itu harus betul-betul dijaga.

"Jangan datang-datang, dia balikkan itu masjid menjadi radikal dan sebagainya, tentu ini tidak bagus. Inilah tugas kita semua, dan Menteri Agama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement