Senin 06 Nov 2017 11:59 WIB

Pemimpin Islam Australia: Pakai Hijab Hindari Pelecehan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Perempuan berhijab
Foto: The Daily Mail
Perempuan berhijab

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemimpin Islam di Australia mengatakan perempuan perlu memakai hijab agar pria dapat mengendalikan dorongan seksual mereka. Pemimpin Muslim Queensland, Sheikh Zainadine Johnson melihat skandal seks yang dilakukan oleh produser Hollywood Harvey Weinstein memberikan contoh nyata bahwa perempuan perlu melindungi diri, salah satunya dengan berhijab.

''Pria harus bisa mengendalikan diri. Ini adalah argumen umum melawan jilbab Islam. Saya sangat setuju, mereka seharusnya bisa mengendalikan diri. Namun fakta menunjukkan banyak yang tidak, inilah mengapa jilbab diperlukan bagi wanita," katanya kepada pengikut Facebook-nya, dilansir dari The Dailymail, Senin (6/11).

Advokat hukum mualaf dan syariah mengikuti ini dengan sebuah khotbah yang mendesak wanita untuk menghindari mengenakan gelang di depan umum. "Tidak ada masalah dengan wanita yang mengenakan gelang emas dan membuat dirinya terlihat cantik asalkan ada di balik hijab atau rumahnya, tidak masalah. Di depan suaminya, tidak masalah. Tapi di jalanan memakainya? Tidak. Di depan orang-orang ini yang tidak diperbolehkan," katanya kepada Masjid Logan City di selatan Brisbane.

Argumen Sheikh Johnson yang menghubungkan jilbab dengan tetap memperhatikan dorongan seksual manusia telah menggemakan kembali ucapan kontroversial oleh mantan mufti barat yang berbasis di Sydney, Sheikh Taj el Din al-Hilaly, yang pada tahun 2006 menggambarkan wanita yang tidak memakai jilbab sebagai 'daging yang terbuka'. Sheikh el-Din al-Hilaly mengatakan kepada 500 jamaah pada bulan September 2006 bahwa wanita meminta perhatian saat mereka gagal menutupi daging mereka dengan jilbab.

"Jika Anda mengambil daging yang tidak ditutup dan tempatkan di luar di jalan, atau di taman, atau di halaman belakang tanpa penutup, dan kucing datang dan memakannya, salah siapa itu, kucing atau daging yang terbuka? Daging yang terbuka adalah masalahnya," katanya.

Ucapannya dikutuk pada saat itu oleh para pemimpin Muslim lainnya dan kemudian perdana menteri John Howard menyebut hal itu 'mengerikan dan tercela'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement