Selasa 24 Oct 2017 08:48 WIB

Santri Berperan Strategis Menjaga Persatuan Bangsa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Ribuan Santri di DIY ikuti upacara Hari Santri dan Mujahadah di Kantor Kanwil Kemenag DIY Senin (23/10)
Foto: dok. Humas Kanwil Kemenag DIY
Ribuan Santri di DIY ikuti upacara Hari Santri dan Mujahadah di Kantor Kanwil Kemenag DIY Senin (23/10)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabuapten Sleman turut menggelar upacara Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu di Lapangan Pemda Kabupaten Sleman. Dalam kesempatan itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo menekankan jika santri memiliki peran yang sangat penting dalam persatuan bangsa.

"Santri memiliki peran yang strategis dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia," kata Sri, Ahad (22/10).

Upacara turut dihadiri ribuan santri yang ada di Kabupaten Sleman. Tema yang diangkat pada peringatan Hari Santri Nasional tahun ini merupakan Santri Mandiri NKRI Hebat. Tema itu dirasa mewakili ungkapan atas begitu pentingnya posisi santri di Indonesia.

Sri merasa, dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia pun, santri telah memberikan banyak upayanya melawan penjajah. Karenanya, peringatan ini diminta dimaknai secara mendalam, tidak hanya mengenang jasa santri tapi pengobar semangat di masa mendatang.

"Peringatan Hari Santri hendaknya dijadikan pengobar semangat kaum santri, untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulunya," ujar Sri.

Lebih lanjut, ia menilai, Hari Santri Nasional memiliki makna lain yaitu persatuan langkah santri. Sri berharap, para santri dapat menjaga jiwa reiligius keisalaman dan jiwa nasionalis kebangsaan, dan para santri bisa menjadi rekan pemerintah membangun bangsa.

Irianto Nugroho selaku Ketua Panitia Upacara Hari Santri di Kabupaten Sleman menuturkan, ada 141 pondok pesantren yang mengikuti upacara itu terdiri dari 20 ponpes modern dan 121 ponpes salafi. Ia berharap, ponpes mampu jadi metode utama mempersiapkan generasi masa depan.

"Kalau akhlaknya sudah dipersiapkan, maka ke depan kita akan mempunyai pemimpin yang bukan hanya pandai secara intelektual, tapi pandai dalam pengetahuan agama dan mengaplikasikannya," kata Irianto.

Upacara Hari Santri Nasional ditutup atraksi bela diri dan unjuk kemampuan dari Barisan Nahdlatul Ulama Serba Guna (Banser). Selain itu, upacara dilanjutkan dengan kirab yang diikuti seluruh peserta upacara lengkap dengan khas koko dan pecinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement