Kamis 21 Sep 2017 04:00 WIB

Ribuan Santri dan Masyarakat Jambi Peringati 1 Muharam

Anak-anak mengikuti pawai obor dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1439 H (Ilustrasi)
Foto: Iman Firmansyah
Anak-anak mengikuti pawai obor dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1439 H (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Santri dari Pondok Pesantren Saadatuddaren dan Al-Mubarak serta masyarakat Tahtul Yaman seberang Kota Jambi memperingati 1 Muharam 1439 Hijriah di halaman ponpes Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, Rabu malam. Acaranya diisi dengan membaca surah yasin, zikir, dan doa bersama, dilanjutkan dengan tausiyah agama, penceramahnya Ustad Ahmad Khudri, Ustad Ahmad Mubassir, keduanya merupakan alumni Universitas Kota Tahrim Hadramaut Yaman.

Pimpinan Ponpes Saadatuddaren, KH M Daud, mengatakan, dengan memperingati 1 Muharam 1439 H, sebagai tahun baru Islam yang harus dijadikan sebagai sarana untuk pemersatu umat. Kegiatan ini bukan sekadar peringatan saja, tetapi merupakan syiar Islam yang harus digelorakan keutamaannya kepada masyarakat khususnya para santri yang merupakan generasi Islam selanjutnya.

Acara dimulai dan diawali dengan shalat Azhar berjamaah kemudian dilanjutkan membaca doa akhir tahun, dan zikir bersama, dilanjutkan dengan membaca doa akhir tahun dan pawai obor setelah melaksanakan shalat Maghrib. Adapun puncak acara tersebut adalah setelah melaksanakan shalat Isya yakni membaca surah yasin, zikir dan doa bersama, dilanjutkan tausiyah agama, penceramahnya Ustad Ahmad Khudri dan Ustad Ahmad Mubassi.

Dalam tausiyahnya, Ustaz Ahmad mengatakan, bahwa malam ini untuk mengagungkan syiar Allah, dan mengenang sejarah perjuangan hijrah Rasulullah dari Kota Mekkah ke Madinah.

Selain santri Ponpes Saadatuddaren Al-Mubarak juga hadir Wakil Gubernur Jambi H. Fakhrori umar. Wali Kota Jambi H.Syarif Fasha, Wakapolda Jambi, camat, lurah, kapolsek Kecamatan Pelayangan dan Danau Teluk, serta masyarakat Tahtul Yaman dari berbagai golongan. Acara ini terselenggara atas kerja sama karang taruna, masyarakat Tahtul Yaman, dan Ponpes Saadatuddaren.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement