Sabtu 05 Aug 2017 02:27 WIB

Republika Bantu Masjid Buat Sistem Keuangan Online

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika menggelar pelatihan sistem keuangan berbasis online untuk para pengurus masjid. Penulisan laporan keuangan di beberapa masjid Indonesia, yang masih menggunakan cara buku manual, ini dirasa masih kurang efektif.

Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji mengatakan Republika membuka pelatihab akutansi  dengan mengajak beberapa anggota DKM masjid. Kemudian, melakukan kerjasama dengan STAN sebagai pemberi pelatihan.

"Saya sempat ngobrol dengan para alumni STAN untuk ikut bergabung dengan program ini, karena mereka memiliki software akutansi berbasis online. Dan program ini nantinya disebar di masjid-masjid," kata dia dalam pertemuan dengan tim Student Teacher di Gedung Republika, Jumat (4/8) sore.

Tujuan dibuat program itu adalah untuk mengawasi dengan baik uang-uang yang diperoleh masjid dari sumbangan masyarakat. Sehingga uang-uang yang sudah terkumpul, tidak hanya digunakan untuk kepentingan masjid, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat sekitar masjid.

"Masjid kan selama ini laporan menggunakan buku manual, kadang kalau ada bencana atau gimana, ya sudah hilang begitu saja. Nah kalau suda berbasis online, para pelatih dari STAN ini memastikan sistem tidak bisa diretas. Jadi, misalnya ada pemasukan di suatu masjid sebesar Rp 1 milliar, nanti di situ akan terlihat apakah diberdayakan pada masyarakat setempat atai tidak," kata Nur Hasan.

Tidak hanya membantu umat dengan sistem online pada masjid-masjid, Republika juga mengajak umat untuk bisa mengaji dalam waktu 30 menit, dengan menggandeng Ustaz Farid. Dan bisa mengaji dalam 30 menit, benar-benar dirasakan oleh para murid yang mengikutinya.

"Saya sempat ngobrol dengan salah satu murid mereka, dia bilang benar-benar dia bisa baca Alquran dalam waktu 30 menit. Padahal awalnya dia hanya mengetahui huruf alif saja. Ini lah wujud sumbangsih Republika untuk organisasi umat," ujar Nur Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement