Kamis 13 Jul 2017 19:23 WIB

Ini Kendala Indonesia Jadi Eksportir Halal Dunia

Rep: MUHYIDDIN ./ Red: Agung Sasongko
Produk Halal
Foto: IRIB
Produk Halal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan Indonesia menjadi eksportir halal dunia memiliki kendala. Salah satunya, pro dan kontra regulasi jaminan produk halal (JPH).  Demikian diungkap Pengamat Halal sekaligus Pendiri Halal Corner, Aisha Maharani.

"Beberapa kendala untuk jadi ekaportir halal dunia yaitu kepedulian rakyat Indonesia masih kurang dan asih ada silang pendapat. Kalau misalnya di Malaysia kan tidak ada rusuh-rusuh atau pro dan kontra seperti halnya sertifikasi halal," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (13/7).

Menurut dia, kondisi di Indonesia berbeda dengan di Malaysia. Pasalnya, rakyat dan pemerintah Malaysia sangat kompak terkait produk halal, termasuk ormas Islam di sana juga kompak menyuarakan Malaysia sebagai pusat halal dunia. Sementara, di Indonesia, pengetahuan masyarakatnya tentang sertifikasi halal saja belum merata, baik konsumen maupun produsen.

"Jadi mereka menjaga produk halalnya itu benar-benar peduli. Kalau di kita kan tidak. Ada gak ormas islam yang menyuarakan tentang halal ini? Gak ada," ucapnya.

Ia menambahkan, saat ini negara-negara luar yang berpenduduk non Muslim tengah berlomba-berlomba untuk memasarkan produk halalnya ke Indonesia. Sementara, Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim tidak gencar melakukan hal itu.

"Orang luar saja yang non muslim berlomba untuk bisa memasarkan produk halal ke Indonesia dari negara mereka. Ini kan amat disayangkan yang kayak gini," kata Aisha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement