Senin 19 Jun 2017 12:27 WIB

Jangan Berbohong Seperti Pinokio

Pinokio
Foto: dailymail.co.uk
Pinokio

Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbohong menghilangkan pahala berpuasa. Seperti diriwayatkan HR. Thabrani, Rasulullah menyatakan berapa banyak orang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus saja.

Sikap bohong atau dalam bahasa redaksi haditsnya -  Alkadzib , ada sikap lain yang dapat menghapus pahala puasa kita, yaitu Nadzru bi syahwat (melihat dengan syahwat), ghibah (ngerumpi atau membicarakan kejelekan orang lain), Namimah (adu domba,  dan yang kelima adalah Yaminul ghomus (bersumpah palsu untuk membenarkan diri sendiri – dengan lafadz sumpah demi Allah).

Pada Ahad kemarin, saya akan menyinggahi sebuah tempat sentra pembuatan boneka kayu Pinokio di Italia. Di Italia memang terkenal dengan kayu pinusnya yang bagus. Pohonnya tinggi indah sekali, seakan-akan daunnya dipotong membentuk bulatan seperti kanopi, batangnya pun besar-besar.

“Jenis pinus itu namanya Pine Maritim atau pinus Maritim,” Ucap Edwin, salah seorang ahli bahasa di KBRI Roma, yang sudah bermukim sekitar 8 tahun. Makanya pantas kalau kayu pinus ini kemudian dijadikan sebagai boneka berhidung panjang yang disebut pInokio.

Kisah Pinokio berawal dari seorang tukang kayu yang bernama Geppetto pada tahun 1881, ia membuat boneka dari kayu pohon pinus. Lahirlah, "Petualangan Pinokio." Dongeng sebelum tidur yang biasa dibacakan oleh orangtua atau guru-guru kita, pada intinya mengajarkan nilai kejujuran. Tidak boleh berbohong. Kalau berbohong nanti hidungnya akan memanjang.

Menurut sebagian ahli bahasa gestur tubuh, ternyata memang salah satu tanda fisik orang berbohong itu adalah memegang hidungnya. Dalam bahasa agama,  ciri-ciri orang munafik salah satunya adalah berbohong.

Mari jujur dalam perkataan.

Jujur dalam perbuatan dan tindakan. Agar hidung kita tidak memanjang seperti pinokio. Hidup nyaman dengan perilaku jujur. Semoga puasa yang kita lakukan dijauhkan dari sikap kebohongn. Amin.

Dai Ambassador Cordofa 2017, Tidim LDNU, Guru PAI SMA YPK Bontang. Penulis Buku:  Amroden Belbre; Perjalanan Dakwah 45 hari di Eropa Fathul Khoir; Metode Mudah Memahami Ilmu Tajwid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement