Sabtu 27 May 2017 21:04 WIB

Kelembutan Dakwah

Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin Nabi Musa AS adalah orang paling jagoan dari seluruh umat manusia. Bayangkan saja, Malaikat Izrail saja pernah ditempelengnya hingga copot kedua matanya. Al-Hafidz Ibnu Kasir dalam kitabnya, al-Bidayah wan Nihayah, mengisahkan ketika itu Sang Malaikat diutus untuk mencabut nyawa Nabi Musa. 

Namun sayangnya, ia datang dalam wujud manusia. Alhasil, Sang Malaikat pencabut nyawa dihajar Nabi Musa hingga babak belur. Kedua bola matanya bahkan copot dari sarangnya karena ditinju Nabi Musa.

 

Siapakah kiranya yang lebih jagoan dari Nabi Musa? Siapakah yang bisa menghajar Malaikat Izrail sampai sedemikian rupa? Pertanyaan selanjutnya, jagoan manakah yang lebih santun dan sopan dibandingkan Nabi Musa? Ketika Sang Nabi jagoan diutus untuk mendakwahi Fir'aun, hanya kata-kata lembut yang keluar dari mulutnya. 

Allah SWT berfirman, "Pergilah kamu berdua (Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS) kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka, bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Mudah-mudahan ia akan ingat dan takut." (QS Thaha [20]: 43-44).

Betapa zalim dan kufurnya seorang Fir'aun tak lantas menjadikan Musa AS harus berlaku kasar padanya. Fir'aun yang bahkan mengaku Tuhan sekalipun tetap diperlalukan Musa AS dengan santun. Inilah yang diperintahkan Allah SWT kepada sang Nabi jagoan. Walaupun jagoan, tetap menjunjung tinggi nilai kesopanan.

Kelembutan dakwah seorang Nabi Musa AS kepada Fir'aun harusnya menjadi teladan bagi para mubaligh. Banyak mubaligh tak sabar dalam berdakwah. Baru melihat suatu hal yang janggal di masyarakat, si mubaligh langsung menjustifikasi. Banyak pula yang memakai unsur kekerasan dalam dakwah. Jika seperti ini, tentu menjadikan mad'u (objek dakwah) menjadi semakin menjauh.

Allah SWT berfirman, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS Ali Imran [3]: 159).

 Disarikan dari Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement