Kamis 25 May 2017 16:27 WIB

Tausyiah Masjid Harus Tekankan Kedamaian dan Kebersamaan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta kepada penceramah semua masjid agar menekankan tausyiah mengenai kedamaian dan kebersamaan saat ramadhan. Hal ini, merupakan langkah untuk mengantisipasi aksi teror yang kini telah mengancam dunia.

"Karena bagaimanapun teror ini terjadi karena ajaran sesat yang menganggap membunuh aparat negara adalah amal, padahal bisa jadi dia akan mendapatkan balasan di neraka nanti," ujar Jusuf Kalla, Kamis (25/5). 

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Ledakan tersebut diperkirakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar lima menit yaitu pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB. Ledakan tersebut menewaskan tiga anggota kepolisian yang sedang bertugas di sekitar tempat kejadian perkara.

Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyatakan, agar seluruh lapisan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi teror ini. "Kini teroris memang sudah sangat mendunia,"ujarnya.

Pada awal pekan lalu, telah terjadi ledakan di Manchester, Inggris dan sekarang Indonesia juga ikut menjadi sasaran aksi teror selanjutnya. Karena itu, dia meminta, agar aparat harus lebih aktif dalam mengantisipasi serangan teror.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang apabila menemukan tindakan-tindakan yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya.  "Aparat harus lebih aktif lagi, dan ini tidak akan efektif apabila tidak diikuti oleh partisipasi masyarakat. Apabila melihat ada sesuatu yang mencurigakan segera dilaporkan," kata Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement